Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) melalui anak usahanya, PT Panca Amara Utama (PAU) dapat segera mempercepat pembangunan pabrik amonia dengan kapasitas 700.000 metrik ton di Sulawesi Utara. Pabrik tersebut ditargetkan dapat mulai beroperasi akhir 2016 mendatang.
Vinod Laroya, Presiden Direktur PAU menjelaskan, segera setelah beroperasi, kapasitas produksi pabrik tersebut tidak langsung digenjot hingga full capacity, melainkan secara bertahap. Tahun pertama beroperasi, kapasitas produksinya ditargetkan sebesar 85%.
"Tahun kedua 95% dan mulai tahun ketiga hingga seterusnya baru bisa digenjot hingga full capacity," tandas Vinod.
Namun, pabrik amonia PAU tidak selamanya digenjot hingga berkapasita penuh, tapiĀ disesuaikan dengan permintaan pasar. Bukan hanya soal kuantitas, tapi kualitas produk amonia beserta turunannya tetap menjadi pertimbangan perseroan.
Pada kesempatan yang sama, Corporate Secretary ESSA Kanishk Laroya bilang, dengan kapasitas produksi 85%, PAU bisa memperoleh pendapatan sekitar US$ 220 juta hingga Us$ 230 juta.
"Jika full capacity, pendapatannya bisa sekitar US$ 270 juta. Dengan asumsi itu, berarti break even point (BEP) dari investasi proyek ini sekitar enam hingga tujuh tahun," jelas Kanishk.
Mengingatkan saja, pabrik amonia tersebut akan dibangun di Sulawesi Utara dengan kapasitas produksi 700.000 metrik ton per tahun. Nilai investasi atas mega proyek ini mencapai US$ 800 juta, yang mana sebesar US$ 509 juta berasal dari fasilitas pinjaman International Finance Corporation (IFC).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News