Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) US$ 21 juta tahun ini. Sejauh ini, belum ada penggunaan signifikan dari capex tersebut.
"Tapi, kami akan gunakan seluruh capex tersebut bulan Oktober nanti," tandas Isenta Hioe, Direktur Keuangan ESSA (25/8).
Anggaran tersebut akan digunakan untuk peningkatan kapasitas produksi LPG perseroan. Mengingatkan saja, sebelumnya ESSA telah menyelesaikan negosiasi atas Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan beberapa pemasok gas.
ESSA juga tidak sendirian dalam pengerjaan proyek ini. Manajemen menggandeng Enerflex Ltd, perusahaan engineering asal Kanada. Nantinya, semua kebutuhan perlengkapan teknis pabrik baru PAU di Palembang akan dipasok oleh Enerflex.
Kontrak kerja sama ini menelan biaya sekitar US$ 17 juta, atau sekitar 81% dari capex. Sementara sisanya akan digunakan untuk instalasi peralatan.
Selama ini, kapasitas produksi ESSA tercatat sekitar 120 ton per hari atau 36 ribu ton per tahun. "Setelah proyek ini selesai maka kapasitas produksi kami bisa meningkat 50%," pungkas Isenta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News