Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) masih akan melanjutkan rencana pelepasan Blok Buzi di Mozambik. Perseroan akan menjual sebagian besar ataupun seluruh hak partisipasinya kepada investor strategis.
Investor Relation ENRG Herwin Hidayat mengatakan, ada tiga calon mitra strategis yang sudah melakukan evaluasi dan uji tuntas (due dilligence) terhadap rencana tersebut. Ia menyebut dua calon investor berasal dari Eropa dan satu lagi dari Asia.
"Mereka sudah berminat tetapi belum memberikan offer letter, sehingga kami belum mengetahui berapa persen yang akan diambil. Namun, kemungkinan mayoritas," ujarnya, akhir pekan lalu.
Blok Buzi memiliki cadangan sebesar 212,3 billions of standard cubic feet (bcf). Ia menyebut, pelepasan hak partisipasi ini dilakukan untuk membagi risiko dan memberi keuntungan lebih bagi perseroan.
Pasalnya, saat ini Blok Buzi masih belum berproduksi. "Sekarang sudah eksplorasi dan discovery. Sudah ada cadangan yang tersertifikasi," ujarnya.
Sekadar kilas balik, ENRG mencaplok 75% saham Blok Buzi di Mozambik pada tahun 2013 silam. Sisa saham sebesar 25% dimiliki oleh Pemerintah Mozambik dan Empressa Nacional de Hidrocarbonetos (BNH).
Kala itu, ENRG melakukan perjanjian jual beli saham dengan Greenwich International Ltd., Seychelles. Dalam perjanjian itu, ENRG sepakat untuk mengakuisisi 100% saham Buzi Hydrocarbons Pte. Ltd., Singapura (BHPL) dari Greenwich senilai US$ 175 juta. BHPL adalah pemegang 75% kuasa pertambangan Blok Buzi Exploration and Productions Concession Contrack (EPCC) di Mozambik.
Dalam aksi korporasi tersebut, ENRG juga mengikut-sertakan dua entitas anak, yakni Enviroco Company Limited Seychelles dan EMP Holding Singapore Pte. Ltd Singapura (EMP HS).