Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Senin (5/11) Bursa Efek Indonesia (BEI) hijau. Ketika bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertambah 14,30 poin (0,24%), sebelum bertengger di angka indeks 5.920,59.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga menghijau. Naik 3,12 poin (0,33%), LQ45 berakhir di 944,71.
Lippo Karawaci Tbk (LPKR), Waskita Karya Tbk (WSKT) dan Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing dengan PER 2,83 kali, 3,41 kali, dan 5,13 kali. Posisi selanjutn diisi oleh LPPF, INDY, INKP, WSBP, ADRO, AKRA, dan BBTN.
Dari seluruh saham yang yang masuk dalam daftar ini, enam saham harganya turun dari harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah LPKR, SRIL, Matahari Department Store Tbk (LPPF), Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
No. | Kode | Harga (2/11) | Harga (5/11) | PBV (kali) | PER (kali) |
---|---|---|---|---|---|
1 | LPKR | 282 | 280 | 0,23 | 2,83 |
2 | WSKT | 1.505 | 1.505 | 0,78 | 3,41 |
3 | SRIL | 356 | 354 | 0,97 | 5,13 |
4 | LPPF | 4.830 | 4.770 | 5,96 | 5,17 |
5 | INDY | 2.240 | 2.330 | 0,73 | 5,52 |
6 | INKP | 11.700 | 10.900 | 1,18 | 6,08 |
7 | WSBP | 318 | 318 | 1,16 | 6,12 |
8 | ADRO | 1.585 | 1.575 | 0,78 | 8,08 |
9 | AKRA | 3.520 | 3.530 | 1,48 | 8,19 |
10 | BBTN | 2.350 | 2.330 | 1,06 | 8,26 |
Sumber: RTI
Ada dua saham yang harga penutupannya tidak berubah dari hari perdagangan sebelumnya, yaitu WSKT dan Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Dua saham yang lainnya lagi turun harga dibanding harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah AKR Korporindo Tbk (AKRA) dan Indika Energy Tbk (INDY).
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News