Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumat (2/11) Bursa Efek Indonesia (BEI) ijo royo-royo. Ketika bursa saham tutup lapak, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya bertambah 70,37 poin (11%), sebelum bertengger di angka indeks 5.906,29.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga menanjak. Naik 15,93 poin (1,72%), LQ45 berakhir di 951,49.
Lippo Karawaci Tbk (LPKR), Waskita Karya Tbk (WSKT) dan Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing dengan PER 2,85 kali, 3,41 kali, dan 5,16 kali. Posisi selanjutn diisi oleh LPPF, INDY, WSBP, INKP, ADRO, AKRA, dan BBTN.
Dari seluruh saham yang yang masuk dalam daftar ini, lima saham harganya naik dari harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah LPKR, WSKT, Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), AKR Korporindo Tbk (AKRA), dan dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN),
Kode | Harga 1/11) | Harga (2/11) | PBV (kali) | PER (kali) | |
---|---|---|---|---|---|
1 | LPKR | 276 | 282 | 0,23 | 2,85 |
2 | WSKT | 1.485 | 1.505 | 0,78 | 3,41 |
3 | SRIL | 358 | 356 | 0,98 | 5,16 |
4 | LPPF | 4.830 | 4.830 | 6,03 | 5,24 |
5 | INDY | 2.380 | 2.240 | 0,71 | 5,31 |
6 | WSBP | 314 | 318 | 1,16 | 6,12 |
7 | INKP | 11.700 | 11.700 | 1,26 | 6,53 |
8 | ADRO | 1.645 | 1.585 | 0,79 | 8,13 |
9 | AKRA | 3.500 | 3.520 | 1,48 | 8,17 |
10 | BBTN | 2.240 | 2.350 | 1,07 | 8,33 |
Sumber: RTI
Ada dua saham yang harga penutupannya tidak berubah dari hari perdagangan sebelumnya, yaitu Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP).
Nah, tiga saham yang lainnya lagi turun harga dibanding harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah SRIL, Indika Energy Tbk (INDY), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News