Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selasa (19/3) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup merah. Ketika bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 29,17 poin (-0,45%) dari penutupan sebelumnya, lalu hinggap di angka indeks 6.480,28.
Seperti biasa, kenaikan IHSG diikuti oleh LQ45. Indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid ini naik 5,63 poin (-0,55%), menuju 1.019,34.
Indeks Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar turut merosot. Indeks terbitan Kompas ini turun 7,22 poin (-0,55%) lalu bertengger di 1.317,29.
Indika Energy Tbk (INDY), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 4,78 kali, 4,93 kali, dan 5,35 kali.
Posisi selanjutnya diisi oleh WSKT, ITMG, TKIM, ERAA, ADRO, BBTN, dan PTPP.
Meski tiga indeks utama di BEI merah, dari seluruh saham yang yang masuk dalam daftar 10 saham LQ45 dengan PER terendah ini, enam saham mampu mendongkrak harga lebih tinggi dari penutupan sebelumnya. Mereka adalah SRIL, Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), Adaro Energy Tbk (ADRO), Bank Tabungan Negara (BBTN), dan PT Pembangunan Perumahan Tbk. (PTPP).
Tiga saham yang lain turun harga, yaitu INDY, INKP, dan Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
Adapun satu-satunya saham yang harganya tidak mengalami perubahan harga dibandingkan harga penutupan sebelumnya adalah Waskita Karya Tbk (WSKT).
10 Saham LQ45 dengan PER Terendah | ||||
---|---|---|---|---|
Kode | Harga (18/3) | Harga (19/3) | PBV | PER |
INDY | 2.070 | 2.050 | 0,6 | 4,78 |
SRIL | 338 | 340 | 0,93 | 4,93 |
INKP | 10.100 | 10.050 | 1 | 5,35 |
WSKT | 1.920 | 1.920 | 0,9 | 6,58 |
ITMG | 23.025 | 22.850 | 1,84 | 6,81 |
TKIM | 11.400 | 11.900 | 2 | 7,51 |
ERAA | 2.000 | 2.010 | 1,41 | 7,56 |
ADRO | 1.430 | 1.435 | 0,74 | 7,59 |
BBTN | 2.400 | 2.420 | 1,1 | 8,58 |
PTPP | 2.080 | 2.110 | 0,8 | 8,72 |
Sumber: RTI
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama. Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News