Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi
Walau memiliki prospek yang baik, untuk saat ini Chris hanya menyarankan buy saham TKIM dengan target harga Rp 15.000. Sementara untuk MDKA, PWON dan TBIG ia merekomendasikan wait and see terlebih dahulu.
Menurutnya, secara teknikal PWON sudah masuk ke dalam fase downtrend, sehingga ada kemungkinan dapat kembali turun. Untuk TBIG, secara teknikal sedang berada dalam fase oversold dengan area resistance Rp 2.250 cukup kuat.
Adapun untuk MDKA disarankan wait and see karena harga emas cenderung turun secara jangka pendek dan harga sahamnya sudah naik cukup signifikan sebelumnya. Sehingga ada kemungkinan terjadi koreksi terlebih dahulu.
Di sisi lain, Kepala Riset Kiwoom Sekuritas Indonesia Ike Widiawati mencermati, masuknya empat saham tersebut ke dalam jajaran IDX30 lebih dipengaruhi oleh faktor likuiditas.
Baca Juga: 4 Saham masuk, ini daftar lengkap penghuni IDX30 periode Februari-Juli 2021
Jika dilihat dari kondisi pendapatan dan pertumbuhan Earning per Share (EPS), hanya TKIM dan TBIG yang mencatatkan pertumbuhan EPS. Hingga kuartal III 2020, TKIM dan TBIG mencatatkan peningkatan EPS masing-masing 28% year on year (yoy) dan 14% yoy. Sementara MDKA dan PWON mencatatkan penurunan EPS masing-masing 13% yoy dan 72% yoy.
Sementara dilihat dari sisi fair value, sebenarnya saham MDKA, TKIM, dan TBIG sudah lumayan tinggi atau overvalue. Hanya PWON yang masih dalam kondisi undervalue.
Menurut catatan Ike, fair value PWON berada di Rp 609, lebih tinggi dibanding harga saham PWON pada penutupan perdagangan hari ini yang berada di 486. Sementara fair value MDKA dan TBIG berada di Rp 1.760 dan Rp 1.728, lebih rendah dibanding harga penutupan perdagangan hari ini di Rp 2.410 dan Rp 2.180. Kondisi serupa dialami TKIM, fair value-nya di Rp 8.200 sementara ditutup di harga Rp 13.000.
"Berpatokan teori, memang benar bahwa sudah waktunya untuk melakukan jual terhadap saham yang sudah overvalue karena memang sudah cukup berisiko. Namun, dalam pembentukan harga saham sendiri juga biasanya terdapat deviasi harga," imbuhnya. Di antara empat saham itu, Ike pun lebih menjagokan PWON sebab harga sahamnya tergolong lebih murah dan memiliki potential upside yang lebih besar, bisa mencapai 27%.
Lebih lanjut ia menekankan, bagi investor yang ingin berinvestasi di empat saham ini ataupun saham lain dalam konstituen IDX30 disarankan untuk lebih kritis, Termasuk dalam memilih saham yang sesuai dengan profil risiko dan tetap memerhatikan kondisi fundamental keuangan emitennya.
Sekadar informasi, indeks IDX30 mendapat review sebanyak empat kali dalam satu tahun, masing-masing dua kali review mayor dan minor. Review mayor dilakukan setiap bulan Januari dan Juli untuk efektif di bulan Februari dan Agustus. Review mayor bertujuan mengevaluasi konstituen indeks dan bobot yang digunakan untuk penghitungan indeks. Sedangkan review minor dilakukan pada Mei dan November untuk mengevaluasi bobot indeks.
Selanjutnya: Dua saham keluar, ini penghuni IDX High Dividend 20 untuk Februari 2021-Januari 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News