kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Empat saham ini jadi penghuni baru indeks IDX30, simak prospeknya


Rabu, 27 Januari 2021 / 19:43 WIB
Empat saham ini jadi penghuni baru indeks IDX30, simak prospeknya
ILUSTRASI. Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia mengumumkan telah mengevaluasi indeks IDX30, Senin (25/1). Evaluasi mayor dilakukan untuk menetapkan daftar saham, serta menyesuaikan bobot atas saham-saham yang digunakan untuk perhitungan indeks IDX30. 

Adapun daftar saham yang masuk dan keluar perhitungan indeks IDX30 ini berlaku pada periode perdagangan Februari hingga Juli 2021. Sementara, jumlah saham yang digunakan berlaku untuk perhitungan indeks IDX30 berlaku untuk periode perdagangan Februari hingga April 2021. 

Sekadar informasi, IDX30 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar, serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.

Mengutip pengumuman BEI, terdapat empat saham yang masuk menjadi penghuni baru indeks IDX30, yakni PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM). 

Baca Juga: GGRM & LPPF out, ini komposisi IDX High Dividend 20 untuk Februari 2021-Januari 2022

Keempat saham itu menggantikan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) yang terdepak dari indeks IDX30. 

Mengamati hal ini, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengungkapkan, secara valuasi dan transaksi saham MDKA, PWON, TBIG, dan TKIM memang cukup baik. 

Ke depan, Chris melihat proyeksi keempat saham itu masih positif. MDKA misalnya, kinerjanya akan terdorong sentimen  harga emas yang masih stabil. Sementara itu, PWON terdorong aksinya mengakuisisi mal. Adapun bisnis tower yang dijalankan TBIG dinilai masih baik di tengah pandemi Covid-19. Di sisi lain, harga kertas yang cenderung menguat menjadi sentimen positif bagi TKIM. 

"Karena saham-saham ini cenderung berada pada tren yang naik, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap indeks IDX30," ungkap Chris kepada Kontan.co.id, Rabu (27/1). 

Asal tahu saja, sejak awal tahun 2021 indeks IDX30 sudah menguat 2,95%. 

Walau memiliki prospek yang baik, untuk saat ini Chris hanya menyarankan buy saham TKIM dengan target harga Rp 15.000. Sementara untuk MDKA, PWON dan TBIG ia merekomendasikan wait and see terlebih dahulu. 

Menurutnya, secara teknikal PWON sudah masuk ke dalam fase downtrend, sehingga ada kemungkinan dapat kembali turun. Untuk TBIG, secara teknikal sedang berada dalam fase oversold dengan area resistance Rp 2.250 cukup kuat. 

Adapun untuk MDKA disarankan wait and see karena harga emas cenderung turun secara jangka pendek dan harga sahamnya sudah naik cukup signifikan sebelumnya. Sehingga ada kemungkinan terjadi koreksi terlebih dahulu. 

Di sisi lain, Kepala Riset Kiwoom Sekuritas Indonesia Ike Widiawati mencermati,  masuknya empat saham tersebut ke dalam jajaran IDX30 lebih dipengaruhi oleh faktor likuiditas. 

Baca Juga: 4 Saham masuk, ini daftar lengkap penghuni IDX30 periode Februari-Juli 2021

Jika dilihat dari kondisi pendapatan dan pertumbuhan Earning per Share (EPS), hanya TKIM dan TBIG yang mencatatkan pertumbuhan EPS. Hingga kuartal III 2020, TKIM dan TBIG mencatatkan peningkatan EPS  masing-masing 28% year on year (yoy) dan 14% yoy. Sementara MDKA dan PWON mencatatkan penurunan EPS masing-masing 13% yoy dan 72% yoy. 

Sementara dilihat dari sisi fair value, sebenarnya saham MDKA, TKIM, dan TBIG sudah lumayan tinggi atau overvalue. Hanya PWON yang masih dalam kondisi undervalue

Menurut catatan Ike, fair value PWON berada di Rp 609, lebih tinggi dibanding harga saham PWON pada penutupan perdagangan hari ini yang berada di 486. Sementara fair value MDKA dan TBIG berada di Rp 1.760 dan Rp 1.728, lebih rendah dibanding harga penutupan perdagangan hari ini di  Rp 2.410 dan Rp 2.180. Kondisi serupa dialami TKIM, fair value-nya di Rp 8.200 sementara ditutup di harga Rp 13.000. 

"Berpatokan teori, memang benar bahwa sudah waktunya untuk melakukan jual terhadap saham yang sudah overvalue karena memang sudah cukup berisiko. Namun, dalam pembentukan harga saham sendiri juga biasanya terdapat deviasi harga," imbuhnya. Di antara empat saham itu, Ike pun lebih menjagokan PWON sebab harga sahamnya tergolong lebih murah dan memiliki potential upside yang lebih besar,  bisa mencapai 27%. 

Lebih lanjut ia menekankan, bagi investor yang ingin berinvestasi di empat saham ini ataupun saham lain dalam konstituen IDX30 disarankan untuk lebih kritis, Termasuk dalam memilih saham yang sesuai dengan profil risiko dan tetap memerhatikan kondisi fundamental keuangan emitennya. 

Sekadar informasi, indeks IDX30 mendapat review sebanyak empat kali dalam satu tahun, masing-masing dua kali review mayor dan minor. Review mayor dilakukan setiap bulan Januari dan Juli untuk efektif di bulan Februari dan Agustus. Review mayor bertujuan mengevaluasi konstituen indeks dan bobot yang digunakan untuk penghitungan indeks. Sedangkan review minor dilakukan pada Mei dan November untuk mengevaluasi bobot indeks.

Selanjutnya: Dua saham keluar, ini penghuni IDX High Dividend 20 untuk Februari 2021-Januari 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×