Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
Sementara itu, untuk saham BNLI penguatannya diiringi sentimen akuisisi sejak tahun lalu. Uptrend-nya masih akan berlanjut di tahun ini. Asal tahu saja, harga saham BNLI berada di Rp 1.335 pada penutupan perdagangan Jumat.
Menurut pengamatan Hendriko, ke depannya BNLI ada potensi melanjutkan penguatan ke resisten selanjutnya di di 1.400 hingga 1.500 setelah sebelumnya breakout dari resisten 1.250 hingga 1.300 kemarin. Volumenya yang cenderung meningkat saat breakout mengindikasikan breakout cukup tervalidasi.
Untuk saham TOWR, lanjut Hendriko, penguatan harganya didorong oleh oleh akuisisi menara yang dilakukansejak pertengahan tahun lalu.Penguatannya berlanjut hingga tahun ini.
Baca Juga: Bisnis emiten sektor mamin akan jalani tahun berat, ini penjelasan analis
Berdasar data yang dihimpun Kontan.co.id, tahun lalu TOWR mengakuisisi 1.728 menara XL Axiata. Akuisisi senilai Rp 2,25 triliun itu dilakukan oleh anak usahanya, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo).
Meskipun secara year to date tercatat masih menghijau, uptrend saham TOWR mulai melemah. Secara tren jangka pendek mulai melemah.
" Boleh buy apabila berhasil bertahan di atas 780 hingga 800. Tapi jika gagal bertahan di atas ini ada potensi pelemahan lanjutan," tutup Hendriko. Asal tahu saja, pada penutupan perdagangan Jumat (6/3) saham TOWR berada di harga Rp 840, terkoreksi 2,33% dibandikan penutupan hari sebelumnya. Adapun selama sebulan ke belakang sahamnya telah terkoreksi 4,55%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News