kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Empat Investor Berminat Saham Anak Usaha BNBR


Senin, 13 Oktober 2008 / 07:32 WIB
Empat Investor Berminat Saham Anak Usaha BNBR
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di kantor cabnag BRI Syariah Kebun Jeruk Jakarta, Selasa (13/10). KONTAN/Carolus Agus Waluyo/13/10/2020.


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kesulitan mulai mengancam Grup Bakrie saat seluruh saham anak usahanya anjlok sekitar 30% pada 6 Oktober 2008. Contohnya, saat ini harga saham Bumi hanya sebesar Rp 2.175 per saham. Alhasil, BNBR harus menambah nilai jaminan bila tidak ingin kehilangan seluruh saham yang digadaikan tersebut. Bila dihitung dengan harga saham BUMI, ENRG, ELTY, dan UNSP terakhir, nilai jaminannya hanya Rp 13,3 triliun atau sekitar US$ 1,36 miliar. Berarti, BNBR harus melakukan menambah jaminan hingga US$ 4,64 miliar.

Ketimbang menambah jaminan yang nilainya lebih besar dari utang yang diperoleh, BNBR memilih menjual sebagian sahamnya di anak usaha buat membayar utang US$ 1,2 miliar tersebut. Menurut Ari, saat ini Avenue Capital dan Credit Lyonnaise sedang bernegosiasi dengan BNBR. "Credit Lyonnaise tertarik pada UNSP," imbuhnya tanpa merinci lebih jauh transaksi itu. Adapun Avenue Capital tertarik membeli saham ELTY dan saham BUMI.

Selain itu, Ari mengakui, beberapa investor lokal seperti Putera Sampoerna, Tommy Winata, dan Grup Djarum juga berminat membeli saham Bumi. "Tapi sampai sekarang tidak sampai pada kesepakatan," imbuhnya. Kelompok usaha milik Keluarga Menko Kesra Aburizal Bakrie itu berharap proses negosiasi dengan beberapa calon peminat itu bisa rampung dalam pekan ini.

Nah, selama proses negosiasi berlangsung, BNBR meminta Bursa Efek Indonesia (BEI) tetap menghentikan sementara perdagangan saham enam perusahaan Grup Bakrie. Direktur Utama BEI Erry Firmansyah mengatakan bahwa sampai saat ini masih menunggu surat resmi dari BNBR.

Di sisi lain, Bumi berencana menggelar kembali program buy back saham. Semula, produsen batubara ini ingin melakukan buy back 10% saham setelah program buyback 3% saham yang saat ini berlangsung rampung. Namun, setelah adanya kelonggaran aturan buyback seiring memburuknya kondisi bursa saham, Bumi berencana membeli kembali 20% sahamnya melalui lantai bursa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×