kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Empat calon emiten antre untuk IPO pada Februari 2020


Senin, 03 Februari 2020 / 21:51 WIB
Empat calon emiten antre untuk IPO pada Februari 2020
ILUSTRASI. Ada sejumlah calon emiten baru yang tengah antre IPO pada Februari 2020.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada sejumlah calon emiten baru yang tengah antre untuk melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada Februari 2020. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, ada empat perusahaan yang bakal IPO dalam waktu dekat ini.

Pertama, perusaaan dari sektor perhotelan yaitu PT Nara Hotel International Tbk yang bakal melakukan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Februari 2020 mendatang. PT Nara Hotel International akan menerbitkan sebanyak 2 miliar saham baru dengan harga penawaran Rp 101 per saham. Dengan demikian, perusahaan ini berpotensi memperoleh dana segar sebesar Rp 202 miliar.

Baca Juga: Mandiri Sekuritas terima mandat dari empat calon emiten yang akan IPO tahun ini

Kedua, perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi, PT Pratama Widya Tbk juga akan melepas sejumlah 175,64 juta saham dengan harga penawaran sebesar Rp 650 per saham. Dana segar yang mampu diraih oleh calon emiten ini sebanyak Rp 114,17 miliar. Rencananya, Pratama Widya akan mencatatkan diri di BEI pada 7 Februari 2020.

Selanjutnya ketiga, pada 12 Februari 2020 PT Agro Yasa Lestari Tbk berencana merilis sejumlah 258,70 juta dengan harga penawaran Rp 100 per saham. Adapun jumlah dana segar yang dapat Agro Yasa bisa peroleh sejumlah Rp 25,87 miliar.

Keempat, PT Diamond Citra Propertindo Tbk bakal menerbitkan 2,15 miliar dengan harga penawaran sebesar Rp 102 per unit pada. Diamond Citra Propertindo dapat meraup dana sebesar Rp 219,30 miliar. Emiten ini bakal melantai di BEI pada 14 Februari mendatang.

Baca Juga: BEI: Ada 29 perusahaan dalam pipeline IPO, sektor properti mendominasi

Mengenai sepinya bursa dari IPO emiten besar dalam beberapa waktu ini, analis Indo Premier Sekuritas Mino bilang, dalam pelaksanaan IPO salah satu hal yang penting untuk dipertimbangkan yaitu kondisi pasar yang positif.

Menurutnya, sekarang ini market belum kondusif untuk dapat menyerap saham-saham dengan jumlah emisi besar. Pun untuk empat calon emiten yang bakal melaksanakan IPO ini.

Baca Juga: Bakal IPO, Nara Hotel International pasang harga penawaran Rp 101 per saham

“Kalau untuk saat ini, ibaratnya orang mau beli saham yang sudah tercatat saja mikir-mikir karena kondisi pasar saat ini. Apalagi kita harus mikir untuk membeli saham yang baru IPO,” ujarnya ketika ditemui di Jakarta, Senin (3/1).

Terlebih, investor memiliki keterbatasan dalam mencari informasi terkait fundamental perusahaan-perusahaan yang akan IPO tersebut. Sehingga, dengan kondisi pasar yang saat ini masih banyak diselimuti sentimen negatif, ia memperdiksi pelaksanaan IPO ini belum cukup menjanjikan.

Namun, berbeda cerita apabila perusahaan sudah memiliki pembeli siaga dalam aksi tersebut.

Dari sektornya, Mino memproyeksikan, sektor perhotelan masih akan terdampak dari adanya kasus virus corona karena mengurangi minat orang untuk melakukan perjalanan.

Untuk perusahaan sektor properti dan konstruksi, Mino berpendapat, sektor ini memiliki prospek bisnis yang lebih baik ketimbang tahun lalu yang merupakan tahun politik.

Baca Juga: Targetkan dana Rp 114,16 miliar, ini jadwal IPO Pratama Widya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×