Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten telekomunikasi siap mendulang lonjakan trafik data pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru). Para pemain pun telah memiliki proyeksi lonjakan trafik untuk akhir tahun ini.
Misalnya, PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang memprediksi trafik layanan data selama Nataru bisa naik 8%–12% dari rata-rata trafik pada hari normal dan Nataru tahun lalu.
Head of External Communication XL Axiata Henry Wijayanto menuturkan selain lonjakan data, layanan Fiber to The Home (FTTH) juga akan mengalami kenaikan pada periode libur nataru tahun ini.
"Ini karena banyak masyarakat yang akan mengakses layanan tersebut selama menghabiskan masa liburannya di rumah," kata dia saat dihubungi Kontan, Rabu (6/12).
Baca Juga: XL Axiata (EXCL) Caplok 750.000 Pelanggan Link Net (LINK)
PT Indosat Tbk (ISAT) alias Indosat Ooredoo Hutchinson (IOH) juga percaya diri lonjakan data selama periode 2023 akan terjadi. Namun ISAT belum membeberkan angka proyeksi pastinya.
Steve Saerang, SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison menjelaskan secara historis, peningkatan trafik adat ISAT pada 2022 mencapai 16% dibanding rata-rata periode hari normal.
Dia menyampaikan ISAT telah melakukan serangkaian persiapan yang komprehensif melalui peningkatan kapasitas jaringan dan infrastruktur telekomunikasinya untuk mengantisipasi lonjakan trafik.
"Selain itu, Indosat juga menyiapkan kapasitas jaringan yang lebih besar dari rata-rata trafik harian normal untuk mendukung aktivitas digital pelanggan," jelas Steve.
Tak hanya itu, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melalui entitas usahanya, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) memproyeksikan akan terjadi lonjakan trafik broadband sebesar 13% dari hari biasa.
VP Global Network Operations Telkomsel Galumbang Pasaribu menuturkan jika dibandingkan dengan periode nataru tahun sebelumnya, akan ada lonjakan sekitar 10,8%.
"Lonjakan trafik tersebut diperkirakan pada puncaknya akan mencapai 55,2 Petabyte, dan didorong oleh peningkatan akses media sosial hingga e-commerce," tuturnya.
Tak ada Pemilu, Tak Masalah
Nah, berbeda dari 2023, momen nataru juga bertepatan dengan perhelatan kampanye pemilihan umum (pemilu). Apalagi jatahan lima tahunan itu akan berlangsung pada Februari 2024.
EXCL tak menampik penyelenggaraan rangkaian pemilu di akhir hingga awal tahun nanti diharapkan akan mendorong aktivitas data. Namun XL Axiata menilai lonjakan tidak signifikan.
Henry mengatakan gelaran pemilu diharapkan bisa mendorong aktivitas komunikasi masyarakat khususnya dalam menggunakan layanan data sehingga trafik data juga meningkat.
"Namun potensi kenaikan trafik tidak terlalu besar atau signifikan dibandingkan kenaikan trafik pada saat momen khusus seperti periode libur Lebaran," kata Henry.
TLKM meningkatkan yield data efektifnya dengan mengurangi bonus. Telkomsel juga menaikkan harga sekitar 7%–12% yang menaikkan yield data kumulatif menjadi Rp 5,24 per MegaByte (MB).
ISAT juga menaikkan harga paket Freedom kurang lebih 5%–17% secara bulanan. Sementara itu, EXCL juga meningkatkan harga paket 30 hari di kisaran 5%–25% secara month on month (MoM).
"Ada katalis positif jangka pendek untuk ARPU dari potensi peningkatan lalu lintas data selama liburan Natal dan Tahun Baru serta pemilu pada kuartal I-2024," jelas Jonathan.
Jonathan memperkirakan rasionalisasi harga di pasar seluler akan tetap berjalan karena semua operator menjaga disiplin harga. Samuel Sekuritas menyematkan peringkat overweight pada sektor telekomunikasi.
Top picks Samuel Sekuritas jatuh pada TLKM dengan rekomendasi beli dengan target harga Rp 4.500. Hingga akhir perdagangan Rabu (6/12), TLKM berada di level Rp 3.920 atau naik 1,82%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News