kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.290   -202,00   -1,26%
  • IDX 6.960   -147,76   -2,08%
  • KOMPAS100 1.039   -24,74   -2,33%
  • LQ45 816   -17,54   -2,10%
  • ISSI 212   -4,48   -2,07%
  • IDX30 417   -9,64   -2,26%
  • IDXHIDIV20 503   -10,26   -2,00%
  • IDX80 118   -2,85   -2,35%
  • IDXV30 124   -2,73   -2,15%
  • IDXQ30 139   -2,72   -1,92%

Emiten Telekomunikasi Menggenjot Bisnis Segmen Korporasi


Kamis, 09 November 2023 / 21:50 WIB
Emiten Telekomunikasi Menggenjot Bisnis Segmen Korporasi
ILUSTRASI. Para emiten operator telekomunikasi mulai menyusun strategi baru


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis telekomunikasi untuk masyarakat alias ritel kian jenuh. Ini tercermin dari menipisnya tingkat pertumbuhan emiten telekomunikasi. 

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) misalnya, yang mencetak pendapatan sebesar Rp 111,23 triliun per 30 September 2023. Ini tumbuh 2,17% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 108,87 triliun. 

Pendapatan telepon TLKM tercatat turun 29,30% YoY menjadi Rp 8,31 triliun. Kemudian pendapatan interkoneksi mencapai Rp 6,62 triliun atau turun 7,79% secara tahunan. 

Untuk kembali membangkitkan kinerja perusahaan, para emiten operator telekomunikasi mulai menyusun strategi baru, salah satunya menyasar segmen business to business (B2B). 

Baca Juga: XL Axiata & Huawei Luncurkan Komersial Network Digital Map Pertama di Asia Pasifik

TLKM misalnya, yang telah penggabungan unit business to consumer (B2C). Saat ini, segmen ritel TLKM diserahkan kepada PT Telekomunikasi Selular alias Telkomsel. 

Sementara, TLKM akan fokus mengembangkan segmen B2B. Bahkan, TLKM terus membesarkan data center hingga merancang pembentukan InfraCo.

Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah menyampaikan segmen B2B masih memiliki potensi yang sangat besar karena konsumsi teknologi masih rendah.  

"Masih menjadi potensi yang sangat besar, termasuk segmen UKM. Unit regional TLKM juga didorong untuk fokus ke B2B," kata Ririek belum lama ini. 

PT Indosat Tbk (ISAT) juga terus menggenjot segmen korporasinya. Ada beberapa sektor usaha yang menjadi incaran emiten operator Indosat Ooredoo Hutchison (IOH).

Muhammad Danny Buldansyah, Direktur Indosat menuturkan ke depannya, segmen B2B akan menjadi mesin pertumbuhan bagi perusahaan telekomunikasi. 

"Dalam waktu tiga hingga empat tahun ke depan, kontribusi segmen B2B terhadap pendapatan mencapai 20% dari saat ini di sekitar 10%," jelas dia saat ditemui Kontan, Kamis (9/11). 

Danny menjelaskan setidaknya ada empat sektor yang akan mencari incaran utama ISAT, yakni pertambangan, perkebunan, transportasi dan logistik serta institusi finansial. 

Tak mau kalah, PT XL Axiata Tbk (EXCL) bahkan berambisi untuk menjadi operator terbesar di industri pertambangan melalui layanan private network. 

Asal tahu saja, layanan Private Network XL Axiata sudah digunakan oleh beberapa perusahaan tambah. Di antaranya, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Pamapersada Nusantara.

Baca Juga: Bisnis Cloud Masih Menopang Kinerja Era Digital Media (AWAN)

Direktur XL Axiata Yessie Dianty Yosetya mengatakan dalam waktu tiga tahun ke depan, EXCL berambisi menjadi operator nomor satu di dunia pertambangan. 

"Artinya, paling tidak 50% tambang besar di Indonesia menggunakan jejaring XL Axiata," tutur Yessie.

EXCL juga menyasar proyek-proyek atau lembaga pemerintahan, keuangan, Fast Moving Consumer Good (FMCG) hingga transportasi dan logistik. 

Research Analyst BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis menuturkan para emiten operator telekomunikasi akan mendapatkan pendapatan dari segmen B2B, terutama pemain over the top (OTT).

Secara umum, Niko menilai dalam jangka menengah sektor telekomunikasi akan mendapatkan keuntungan yang signifikan dengan adanya potensi merger. 

"Ini membuka skala ekonomi dan lingkungan penetapan harga yang lebih baik," paparnya dalam riset 27 Oktober 2023. 

BRI Danareksa Sekuritas menyematkan peringkat overweight pada sektor telekomunikasi. Saham pilihannya jatuh pada EXCL dengan target Rp 3.900. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×