kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.367.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.731   21,00   0,13%
  • IDX 8.389   22,05   0,26%
  • KOMPAS100 1.163   3,35   0,29%
  • LQ45 847   4,23   0,50%
  • ISSI 292   0,76   0,26%
  • IDX30 446   3,97   0,90%
  • IDXHIDIV20 513   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,41   0,31%
  • IDXV30 138   0,55   0,40%
  • IDXQ30 141   0,94   0,67%

Emiten Ritel Optimistis Penjualan Meningkat Hingga Akhir Tahun Terdorong Nataru


Rabu, 12 November 2025 / 20:45 WIB
Emiten Ritel Optimistis Penjualan Meningkat Hingga Akhir Tahun Terdorong Nataru
ILUSTRASI. Murid TK melakukan kunjungan belajar suasana berbelanja di supermarket Super Indo. Pelaku industri ritel optimistis penjualan akan meningkat menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (nataru).


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri ritel optimistis penjualan akan meningkat menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (nataru).

Optimisme ini sejalan dengan tren pemulihan penjualan ritel serta dukungan stimulus pemerintah yang mendorong daya beli masyarakat.

Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia (BI) mencatat, penjualan ritel pada Oktober 2025 diperkirakan tumbuh 4,3% secara tahunan (year on year/YoY) dan 0,6% secara bulanan (month on month/MoM). Kenaikan ini mencerminkan peningkatan permintaan masyarakat menjelang akhir tahun.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menilai momentum nataru secara historis selalu menjadi pendorong konsumsi di kuartal IV. 

Baca Juga: Emiten Ritel Berharap Cuan di Periode Akhir Tahun

“Biasanya penjualan meningkat signifikan pada Desember karena masyarakat mulai berbelanja untuk liburan, hadiah, dan kebutuhan keluarga,” ujarnya kepada KONTAN, Rabu (12/10/2025).

Menurut Yusuf, perbaikan penjualan ritel sudah terlihat sejak awal tahun, meski belum terlalu kuat. Sektor makanan, minuman, dan kebutuhan harian relatif stabil, sedangkan sandang dan barang tahan lama seperti elektronik masih tertahan.

Ia juga mengingatkan potensi kenaikan harga apabila lonjakan permintaan tidak diimbangi kesiapan pasokan.

Kinerja emiten ritel hingga September 2025 turut memperlihatkan sinyal pemulihan. Beberapa perusahaan mencatat kenaikan pendapatan meski laba bersih masih tertekan.

PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) membukukan penjualan sebesar Rp 52,36 triliun, naik 7,72% YoY, dengan laba bersih turun tipis 0,7% YoY menjadi Rp 785,57 miliar. 

Baca Juga: Masih Ada Tiga SBN Ritel Hingga Akhir Tahun, Bagaimana Prospeknya?

Head of Legal Counsel & Corporate Affairs Erajaya Group, Amelia Allen, mengatakan minat konsumen terhadap produk teknologi, gaya hidup, dan F&B masih kuat. “Momentum akhir tahun, termasuk periode nataru, secara historis menjadi pendorong utama penjualan,” ujarnya.

Sementara itu, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatat kenaikan penjualan 5,92% YoY menjadi Rp 27,15 triliun per September 2025. Namun, laba bersihnya turun 8,23% YoY ke Rp 1,88 triliun. 

 

Menurut perseroan, peningkatan ini didorong perbaikan permintaan domestik serta upaya berkelanjutan memperluas jangkauan produk. “Persiapan untuk menyambut Chinese New Year juga memberikan dampak positif bagi penjualan perseroan,” kata perseroan.

Adapun PT DFI Retail Nusantara Tbk (HERO), pengelola Guardian dan IKEA, mencatat penjualan bersih naik 3,86% YoY menjadi Rp 3,51 triliun, sementara laba bersih turun tajam 61,69% YoY menjadi Rp 70,34 miliar. 

Head of Communications and Corporate Affairs HERO, Diky Risbianto, mengatakan periode nataru selalu menjadi pendorong permintaan signifikan, terutama pada kategori perlengkapan rumah tangga, dekorasi, serta produk kesehatan dan kecantikan.

Baca Juga: Alam Sutera Kejar Penjualan Akhir Tahun, Andalkan Produk Baru dan Insentif Properti

Untuk menangkap peluang akhir tahun, HERO menyiapkan strategi berupa optimalisasi ketersediaan produk, kampanye promosi bertema nataru, dan penguatan pengalaman belanja di kanal fisik maupun daring melalui layanan omnichannel

“Efisiensi operasional dan penguatan rantai pasok juga kami lakukan agar layanan tetap optimal di tengah meningkatnya permintaan,” jelas Diky.

Langkah serupa juga ditempuh oleh ERAA dan MYOR. Amelia menyebut ERAA memperkuat kesiapan tim di seluruh jaringan ritel dan meningkatkan integrasi antarunit bisnis untuk menghadirkan pengalaman belanja yang lebih menyeluruh.

Dari sisi MYOR, perseroan fokus menjaga ketersediaan dan visibilitas produk di seluruh kanal distribusi, baik pasar tradisional maupun modern. 

Baca Juga: Penerbitan Obligasi Korporasi Melonjak, Prospeknya Hingga Akhir Tahun Tetap Menanjak

“Kami juga memperkuat digital marketing untuk meningkatkan brand engagement dan memastikan rantai pasok berjalan lancar menjelang periode permintaan tinggi,” ujar perseroan.

Ketiga emiten ini kompak optimistis bahwa kinerja hingga akhir tahun akan tetap positif meski tekanan daya beli masyarakat masih membayangi. 

“Secara target kami mengupayakan untuk tetap bertumbuh secara positif di tengah perlambatan daya beli dan penurunan kelas menengah,” tutup perseroan.

Selanjutnya: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (13/11), Hujan Sangat Lebat di Provinsi Berikut

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (13/11), Hujan Sangat Lebat di Provinsi Berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×