kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Emiten Ritel Ini Diproyeksi Bukukan Kinerja Apik di 2024, Cek Rekomendasi Analis


Senin, 19 Agustus 2024 / 08:36 WIB
Emiten Ritel Ini Diproyeksi Bukukan Kinerja Apik di 2024, Cek Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. ACE Indonesia, sebagai solusi kebutuhan rumah tangga dan gaya hidup di bawah naungan PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (AHI) (ACES), merayakan Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia dengan mengajak masyarakat untuk Merdeka dari Masalah Rumah. Sejumlah emiten sektor ritel berpotensi membukukan kinerja apik hingga akhir 2024.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Emiten sektor ritel berpotensi membukukan kinerja apik hingga akhir 2024. Berikut rekomendasi beberapa saham emiten sektor ritel dari berbagai analis.

1. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)

Emiten AMRT berkembang pesat ditopang preferensi masyarakat terhadap belanja di minimarket daripada supermarket. 

Toko Alfamart biasanya terletak di daerah yang dekat dengan lingkungan perumahan, sehingga lebih mudah diakses berbelanja sehari-hari.

Selain itu, promosi rutin di minimarket menarik pelanggan yang lebih suka membeli kebutuhan pokok tanpa melakukan pembelian dalam jumlah besar, sehingga memberikan dorongan lebih lanjut untuk ekspansi.

Baca Juga: Kinerja Emiten Batubara Tertekan Penurunan Harga Global, Cek Rekomendasi Analis

AMRT sedang membangun dua pusat distribusi baru di luar Jawa, termasuk Gorontalo dan Palopo, yang seharusnya membantu menstabilkan biaya distribusi di masa mendatang. 

Oleh karena itu, margin laba operasional AMRT diantisipasi akan kembali normal karena leverage operasional membaik.

  • Rekomendasi : Buy
  • Target harga : Rp 3.200 per saham
  • Analis Bahana Sekuritas Christine Natasya

2. PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI)

Transisi dari pembukaan toko Lawson menjadi fokus pada toko Alfamidi lebih menguntungkan MIDI. Format bisnis Alfamidi yang lebih besar menawarkan fleksibilitas yang lebih besar untuk memperluas berbagai kategori, seperti makanan segar dan produk perawatan pribadi.

Mengingat konsumen terus memprioritaskan makanan segar berkualitas tinggi dan barang perawatan pribadi, peralihan ini kemungkinan akan meningkatkan margin. 

Selama semester I-2024, MIDI berhasil membuka 75 toko Alfamidi baru, dibandingkan dengan hanya 27 toko pada semester I 2023.

  • Rekomendasi : Buy
  • Target Harga : Rp 520 per saham
  • Analis Bahana Sekuritas Christine Natasya

 

Baca Juga: Emiten Otomotif Berpeluang Positif hingga Akhir Tahun 2024, Cek Rekomendasi Analis


3. PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES)

ACE Indonesia akan secara resmi mengakhiri perjanjiannya dengan ACE US mulai tahun 2025 dan seterusnya, dengan rincian lebih lanjut diharapkan pada akhir tahun ini. 

Periode transisi ini dapat menimbulkan ketidakpastian di antara pelanggan mengenai merek baru ACES, yang berpotensi memengaruhi penjualan jangka pendek.

Oleh karena itu, estimasi kinerja ACES telah direvisi untuk memperhitungkan biaya A&P yang lebih tinggi dan margin kotor yang lebih rendah karena mengantisipasi peluncuran lebih banyak produk dengan margin yang lebih rendah sebagai bagian dari strategi rebranding.

ACES tentu muncul sebagai pelaku usaha yang menonjol di sektor ritel Indonesia pada semester pertama tahun 2024. Namun, perlu menunggu kejelasan lebih lanjut tentang strategi merek dagang baru perusahaan akhir tahun ini untuk mengukur prospeknya dengan lebih baik.

  • Rekomendasi : Hold
  • Target Harga : Rp 730 per saham
  • Analis OCBC Sekuritas William Siregar dalam riset 7 Agutus 2024

Baca Juga: Kinerja Emiten Ritel Diproyeksi Lebih Cerah di Semester II, Cek Rekomendasi Analis


4. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)

MAPI diproyeksi membukukan pertumbuhan laba inti tahunan yang negatif pada semester I-2024. Hal itu disebabkan Margin Kotor (GPM) yang lebih rendah dan biaya pengeluaran (Opex) yang lebih tinggi. 

Meskipun perluasan toko yang berkelanjutan dapat mendukung pertumbuhan pendapatan MAPI.

Selain itu, penundaan dalam ekspansi luar negeri akan berdampak pada MAPA dan MAPI, yang berpotensi menyebabkan inventaris lebih tinggi dan kompresi margin. 

Perlu diantisipasi pula faktor-faktor seperti boikot Starbucks yang mempengaruhi MAPI, dan juga opex terkait dengan ekspansi MAPA di luar negeri.

  • Rekomendasi : Buy
  • Target harga : Rp 2.200
  • Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto

Baca Juga: Kinerja Emiten Ritel Diprediksi Cerah di Semester II 2024, Cek Rekomendasi Analis


5. PT Ramayana Lestari Santosa Tbk (RALS)

Pertumbuhan penjualan RALS cukup moderat pada semester pertama 2024 di tengah tekanan daya beli dan kurangnya terobosan dari perusahaan. 

Oleh karena itu, estimasi penjualan RALS diperkirakan turun tahun ini karena produktivitas toko diasumsikan lebih rendah, khususnya untuk toko-toko di wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang tercermin pada semester pertama 2024.

Ciptadana Sekuritas menyoroti tekanan dari sewa yang lebih tinggi bagi RALS. 

Baca Juga: Emiten Astra Group Diprediksi Bukukan Kinerja Positif di 2024, Cek Rekomendasi Analis

Hal itu seiring kepercayaan pemilik mulai meningkat karena pemulihan lalu lintas mal, bersama dengan gaji dan promosi yang lebih tinggi, yang menyiratkan tekanan margin operasi.

  • Rekomendasi : Hold
  • Target Harga : Rp 400
  • Analis Ciptadana Sekuritas Alif Ihsanario dalam riset 6 Agustus 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×