Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten ramai-ramai menebar dividen dari laba tahun buku 2021. Pekan depan saja, ada 21 perusahaan yang memasuki periode cum date.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memandang, sejauh ini pemulihan ekonomi telah mendorong perusahaan untuk memberikan dividen yang lebih baik dari tahun lalu, meski beberapa emiten tidak sebaik tahun sebelumnya.
Dia bilang, pemulihan ekonomi 2021 telah mendorong berbagai sektor dan perusahaan untuk kembali pulih secara berkelanjutan. Pembagian dividen juga menjadi poin positif bagi pelaku pasar dan investor.
Baca Juga: Hasnur Intenasional Shipping (HAIS) Akan Membagikan Dividen Rp 10,5 Miliar
Di tengah banyaknya perusahaan yang siap membagikan labanya, Nico menyarankan agar pelaku pasar tetap memperhatikan kondisi fundamental perusahaan, baik secara jangka pendek maupun jangka panjang.
"Untuk mengukur dividen menarik atau tidak, kami biasanya melihat dividend yield dan dividend payout ratio. Ini sesuatu yang harus kita perhitungkan agar kita bisa mendapatkan dividen yang sesuai dengan target yang kita inginkan," papar Nico, Minggu (5/6).
Lebih lanjut, Nico menerangkan, biasanya dividend yield di atas 5% sudah dapat dikatakan tinggi atau setidaknya mendekati 5% menjadi cukup menarik.
Baca Juga: Lautan Luas (LTLS) Akan Membagikan Dividen Rp 70 per Saham
Berdasarkan RTI, sejumlah emiten yang akan membagikan dividen ada PT Phapros Tbk (PEHA), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), PT Mahkota Group Tbk (MGRO), PT Merck Tbk (MERK), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), PT Chitose Internasional Tbk (CINT), PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Selanjutnya ada PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN), PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA), PT Kedawung Setia Industrial Tbk (KDSI), PT Bank Syariah Indonesia TBk (BRIS), PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON), dan PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS).
Nico menilai, pembagian dividen MARK dan TLKM terbilang menarik. MARK akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 190 miliar kepada pemegang saham atau Rp 50 per saham. Jika mengacu harga per Jumat (3/6), harga MARK berada di Rp 1.195 per saham, maka yield dividen MARK sebesar 4,18%.
Baca Juga: 21 Emiten Ini Masuki Periode Cum Dividen pada Pekan Depan
Sementara Telkom akan membagikan dividen Rp 14,86 triliun atau Rp 149,97 per saham. Jumlah dividen ini setara dengan 60% dari laba bersih Telkom tahun lalu yang mencapai Rp 24,8 triliun. Dengan harga saham TLKM per Jumat (3/6) sebesar Rp 4.310, maka yield dividen berada di 3,48%.
"Walaupun dividend yield masih di bawah 5%, namun lumayan jika ada pelaku pasar dan investor yang hanya mengincar dan melirik dividennya. Tapi, ada juga yang memang membeli sekaligus untuk menjadi investasi jangka panjang," tambah Nico.
Nico bilang, ke depannya saham seperti, AMRT, TLKM, HEAL, PGAS, dan TOWR masih memberikan peluang mengalami kenaikan secara valuasi di masa yang akan datang. Sehingga, pelaku pasar tak hanya berpeluang mendapatkan dividen, namun ada kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari capital gain di masa yang akan datang.
Namun, dia bilang pelaku pasar juga tetap mencermati potensi koreksi yang timbul setelah pembagian dividen terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News