Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Yudho Winarto
Jelang puasa
Menjelang bulan puasa dan lebaran, emiten poultry bakal mendapatkan sentimen positif lantaran permintaan daging ayam akan meningkat. Dari sisi permintaan, kami percaya daya beli bisa meningkat mulai kuartal kedua, terutama ketika mendekati bulan puasa, ujar Mimi.
Dengan adanya kenaikan permintaan ayam menjelang Hari Raya Idul Fitri, tentu akan ada perbaikan harga ayam hidup di kuartal II 2017. Selain itu, diharapkan ada peningkatan indeks kepercayaan konsumen. Kinerja rupiah yang stabil juga bisa mendukung sektor poultry.
Selain itu, Mimi juga berharap pemerintah lebih cepat tanggap dalam menangani oversupply. Apalagi, saat ini ada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/PK.230/12/2016 dan Peraturan Menteri Perdagangan No.63/M-DAG/PER/9/2016. Aturan ini bisa digunakan untuk mengontrol pasokan jika terjadi ketidakseimbangaan di pasar serta mengatasi rendahnya harga.
Menurut Joni, Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri akan mendongkrak kinerja emiten poultry. Ini merupakan siklus tahunan. "Pendapatan akan cenderung lebih tinggi pada lebaran," ungkap Joni.
Tapi, kelebihan pasokan dan rendahnya permintaan, Joni bilang, masih akan menjadi tantangan sektor poultry ke depan. Ia berharap, pemerintah bisa menstabilkan harga unggas ketika terjadi gejolak harga yang diakibatkan oversupply, dengan memanfaatkan aturan main yang ada. Ke depan akan stabil karena faktor koordinasi dari pemerintah, imbuhnya.
Selain itu, ada tantangan industri dari sisi bahan baku. Pemerintah mewajibkan industri pakan ternak membeli jagung lokal. Padahal harga jagung lokal lebih mahal ketimbang jagung impor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News