kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Emiten Jalan Tol Bakal Tersengat Sentimen Mudik, Simak Rekomendasi Sahamnya


Selasa, 19 Maret 2024 / 14:21 WIB
Emiten Jalan Tol Bakal Tersengat Sentimen Mudik, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Foto udara sejumlah kendaraan menuju Jakarta saat contraflow yang dilakukan secara situasional di Tol Jakarta Cikampek di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (1/1/2024). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten jalan tol mulai menyambut arus mudik jelang Lebaran 2024. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), misalnya, sudah memasang sejumlah strategi jelang arus mudik 2024.

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan, JSMR memprediksi jelang lebaran tahun ini proporsi kendaraan keluar wilayah Jabotabek (arus mudik) mayoritas sebanyak 58,4% kendaraan menuju arah Timur (Transjawa dan Bandung).

“Lalu, sebanyak 22,9% kendaraan menuju arah Barat (Merak) dan 18,8% kendaraan menuju arah Selatan (Puncak),” ujarnya kepada KONTAN, Selasa (19/3).

Oleh karena itu, Jasa Marga pun menyiapkan sejumlah upaya untuk meningkatkan layanan baik di sepanjang jalur maupun di gerbang tol pada periode Lebaran 2024. Misalnya, penambahan sarana, peralatan, maupun petugas di lapangan.

Baca Juga: Harga Saham Blue Chip Ini Turun Hampir 6% Sebulan, Analis Rekomendasi Beli

Lisye pun merinci sejumlah strategi itu. Pertama, untuk peningkatan pelayanan lalu lintas di jalur, JSMR akan menambah 41 unit kendaraan derek menjadi total 181 unit, serta penambahan perlengkapan untuk percepatan penanganan gangguan kendaraan.

“Kami juga menambah sarana prasarana lalu lintas, seperti penambahan 4.500 unit rubbercone menjadi total 23.239 unit serta penambahan rambu rekayasa lalu lintas. Jasa Marga juga menyediakan sepeda motor khusus untuk distribusi BBM darurat di Jalan Layang MBZ,” ungkapnya.

Kedua, Untuk peningkatan layanan di gerbang tol, Jasa Marga menambah 651 petugas bantu transaksi. Termasuk di dalamnya, personel pengarah lalu lintas serta penambahan 62 unit mobile reader menjadi 536 unit.

Ketiga, JSMR memastikan kesiapan layanan preservasi dengan menyiagakan petugas untuk memastikan Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol tetap terjaga dan melakukan langkah preventif untuk mengantisipasi kondisi khusus akibat cuaca ekstrem.

“Kami akan menghentikan pekerjaan konstruksi yang berpotensi mengganggu lalu lintas pada H-10 sampai dengan H+10 Hari Raya Idul Fitri,” paparnya.

Keempat, JSMR mengantisipasi kepadatan di rest area melalui anak usahanya, PT Jasamarga Related Business. Caranya adalah melakukan rekayasa flow kendaraan di dalam rest area, menambah toilet portable dan parkir, dan menambah posko layanan Kesehatan dan posko Polisi.

Lalu, melakukan koordinasi dengan Pertamina untuk memastikan kecukupan BBM, memberi imbauan waktu istirahat 30 menit, mengatur antrean SPBU dengan penempatan petugas, hingga melakukan berkoordinasi dengan Kepolisian untuk pelaksanaan buka tutup jika rest area mengalami kepadatan.

“Jasa Marga bersama kelompok usahanya mendukung program percepatan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai dengan menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 18 titik rest area,” tuturnya.

Lisye mengatakan, diskon tarif tol bertujuan untuk mendistribusikan lalu lintas agar tidak menumpuk dalam satu waktu untuk menghindari potensi kepadatan yang terjadi di ruas jalan tol.

Hal itu berdasarkan dari evaluasi pemberlakuan diskon tarif tol pada periode Lebaran 2023. Oleh karena itu, pemberian diskon tarif tol tidak berdampak secara signifikan terhadap target pendapatan Jasa Marga.

Baca Juga: Sederet Emiten akan Gelar Rights Issue dan Private Placement, Cermati Rekomendasinya

“Sebaliknya, langkah ini diambil untuk mengoptimalkan distribusi lalu lintas dan meningkatkan kenyamanan bagi pengguna jalan,” katanya.

Di sisi lain, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) tidak terkena sentimen positif dari arus mudik. Head of Corporate Communication & CSR Nusantara Infrastructure Indah D.P. Pertiwi mengatakan, jalan tol yang dioperasikan Perseroan merupakan tipe urban toll road.

Artinya, volume kendaraan akan lebih rendah pada saat libur Lebaran daripada hari kerja biasa. Sebba, indeks mobilitas di kota-kota besar akan cenderung menurun karena mudik.

“Trennya cenderung menurun, karena tipe tol yang dioperasikan urban,” ujarnya kepada Kontan, Senin (18/3).

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas melihat, kinerja emiten jalan tol, khususnya JSMR, hingga saat ini menunjukkan tren penguatan.

“Sentimen penggeraknya adalah volume lalu lintas yang meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sehingga sejalan dengan pertumbuhan kinerja Perseroan, baik dari sisi top dan bottom line,” ujarnya kepada Kontan, Senin (18/3).

Sukarno melihat, prospek kinerja emiten jalan tol di tahun 2024 masih bagus. Hal itu juga ditambah proyeksi peningkatan lalu lintas harian di momentum Ramadan-Lebaran.

Peningkatan volume lalu lintas itu didorong beberapa faktor. Pertama, pemulihan ekonomi yang meningkatkan daya beli masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik. Kedua, perbaikan infrastruktur jalan tol, sehingga memperlancar perjalanan mudik.

Ketiga, kebijakan pemerintah, seperti larangan mudik over dimensi dan over loading (ODOL) dan ganjil-genap, yang dapat mendorong pengguna kendaraan pribadi untuk menggunakan jalan tol. Keempat, adanya diskon tarif tol dapat diimbanngi dengan volume lalu lintas yang meningkat.

Sukarno pun merekomendasikan trading buy untuk JSMR dengan target harga di kisaran Rp 5.525 – Rp 5.800 per saham.

“Saat ini JSMR diperdagangkan di price to earning ration (PER) sekitar 5,5 kali dengan rata-rata PER selama 5 tahun ke belakang sebesar 16 kali. Ini tergolong undervalued,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×