Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada pekan kedua tahun 2020, tercatat sudah ada enam emiten yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Keenam emiten tersebut adalah PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR), PT Bank Amar Indonesia (AMAR), PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN), PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA), dan PT Royalindo Investa Wijaya Tbk (INDO), dan satu emiten yang tercatat di papan akselerasi, yakni PT Tourindo Guide Indonesia (PGJO).
PGJO merupakan emiten pertama yang tercatat dalam papan akselerasi. Emiten yang bergerak dalam platform pariwisata itu mencatatkan harga Rp 88 pada pencatatan perdananya di BEI.
Sebagai emiten pertama yang mencatatkan sahamnya di papan akselerasi, analis menyaranakan para investor untuk tetap memperhatikan bisnis dari emiten tersebut.
Baca Juga: Lewat IPO, Pigijo (PGJO) ingin menggaet lebih banyak wisatawan mancanegara
"Memperhatikan bisnisnya apakah menjanjikan ke depannya dan harus bisa melihat peluang terkait emiten yang bersangkutan," kata Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (21/1).
Tidak jauh berbeda, Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Marolop Alfred Nainggolan bilang, jika ingin berinvestasi di saham emiten yang tercatat di papan akselerasi, maka investor musti siap dengan berbagai risikonya.
Asal tahu saja, papan akselerasi merupakan papan yang ditujukan untuk mempermudah akses bagi perusahaan kecil untuk memperoleh pendanaan dari pasar modal.
" Ini kan kecil perusahaannya. Biasanya, size kecil cukup sensitif terhadap perubahan dinamika makro maupun mikro, artinya risikonya akan lebih besar," kata Alfred ketika dihubungi Kontan.co.id.
Selain itu, Alfred mengatakan likuiditas perusahaan juga perlu menjadi pertimbangan sebab papan ini berbeda dengan papan pengembangan maupun papan utama. Banyak investor yang lebih nyaman bertransaksi di dua papan sebelumnya, hal ini akan mempengaruhi likuiditas emiten di papan akselerasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News