Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/1). Perusahaan startup dalam bidang digital tourism marketplace dengan nama Pigijo ini menjadi menjadi emiten pertama yang yang melakukan mencatatkan saham perdana lewat intial public offering (IPO) pada tahun ini. Pigijo sekaligus menjadi perusahaan pertama di papan akselerasi BEI.
Melalui mekanisme IPO, Pigijo meraup dana sebesar Rp 12 miliar. Pigijo melepas 150 juta saham atau setara 48,98% dari total modal disetor dengan harga IPO Rp 80 per saham. CEO Pigijo Claudia Ingkiriwang mengatakan, dana akan dimanfaatkan untuk peningkatan atau investasi Pigijo, perluasan mitra, dan pemasaran.
Langkah Pigijo memperkuat bisnis perusahaan seiring dengan harapan membaiknya industri pariwisata di 2020. Di tahun 2019, industri pariwisata mengalami tekanan karena situasi politik dan bencana alam yang melanda beberapa wilayah. Diharapkan tahun ini akan lebih baik karena tidak pemilu, dibukanya akses-akses transportasi, dan infrastruktur yang membaik. Dengan demikian, Pigijo menargetkan bisa mengantongi 180.000 transaksi. Dari yang dibidik, PGJO berharap 80% di antaranya berasal dari transaksi wisatawan mancanegara.
Claudia mengamati, tren dalam industri pariwisata saat ini adalah independent traveler, khususnya wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Menangkap peluang tersebut, Pigijo menawarkan platform yang memudahkan wisatawan mancanegara. "Membuat posisi kami menjadi unik, karena kami kuat dari segi activity-nya," katanya Claudia, Rabu (8/1).
Baca Juga: Melantai sebagai emiten pertama papan akselerasi, harga saham Pigijo (PGJO) naik 10%
Aktivitas yang dimaksud adalah paket wisata yang menawarkan berbagai pengalaman kepada wisatawan. Adapun aktivitas yang paling populer sejauh ini eksplorasi alam Indonesia, seperti diving dan hiking.
Sementara itu, optimisme Pigijo di bisnis pariwisata juga didorong oleh program pemerintah 10 Bali baru dengan 5 destinasi prioritas. Diakui Claudia, program tersebut membantu dari segi promosi destinasi wisata. Di samping itu, pelaku usaha menjadi lebih siap karena telah dilakukan pembinaan. Adapun dari total wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia, Pigio menargetkan 10% hingga 20% di antaranya menggunakan platform Pigijo.
Baca Juga: Jadi emiten pertama di papan akselerasi, Pigijo targetkan cetak laba pada 2026
Pigijo kini gencar menambah mitra dan mendiversifikasi paket-paket yang ditawarkan. Jangkauan dan jaringan wisata yang telah dimiliki mencakup 34 provinsi, 66 travel assitant, 1.276 car rental, 407 guest house, 3.123 local experiences, dan 4.802 places. Mengangkat filosofi lokalitas, PGJO akan menggandeng lebih banyak mitra lokal bergabung. "Tahun ini menjadi sekitar 6.000 mitra," kata Claudia lagi.