kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Emas Diproyeksi Capai Rekor Baru, Didukung Penurunan Suku Bunga & Konflik Geopolitik


Rabu, 31 Juli 2024 / 15:56 WIB
Emas Diproyeksi Capai Rekor Baru, Didukung Penurunan Suku Bunga & Konflik Geopolitik
ILUSTRASI. Harga emas diproyeksi dapat menutup tahun ini di level tertinggi baru di atas level US$ 2.500 per ons troi.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas diproyeksi dapat menutup tahun ini di level tertinggi baru di atas level US$ 2.500 per ons troi. Emas akan didukung pelonggaran kebijakan moneter bank sentral global hingga kebutuhan lindung nilai dari konflik geopolitik.

Analyst PT Finex Bisnis Solusi Future Brahmantya Himawan menilai, Federal Reserve kemungkinan besar akan mempertahankan suku bunganya di level 5,25%-5,5% pada pertemuan Rabu (31/7). Sehingga, suku bunga masih bertahan di level tinggi ini masih akan menahan harga emas.

“Emas tetap berpotensi naik, namun di tengah perjalanan akan ada beberapa koreksi harga. Mungkin emas memasuki fase ini dulu sebelum naik,” ujar Bram saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (31/7).

Harga emas sebagai aset yang tidak memiliki imbal hasil bakal tertahan, meskipun tanda-tanda pemangkasan akan terjadi pada Bulan September yang berpotensi mendukung kenaikan logam kuning tersebut.

Baca Juga: Update Grafik Harga Emas 24 Karat Antam Terbaru (31 Juli 2024)

Bram menjelaskan, fakta penguatan dolar yang terjadi pekan lalu telah membebani emas. Selain itu, permintaan emas juga belum bertambah karena pembelian yang dilakukan bank sentral China dalam beberapa bulan terakhir telah berhenti, diikuti pula bank sentral lainnya yang mengakibatkan permintaan pada emas kian menyusut dan menimbulkan aksi ambil untung (profit taking).

Di sisi lain, Bram menuturkan, konflik geopolitik yang belum mereda dan pemangkasan suku bunga tetap menjadi faktor utama bagi pergerakan harga emas di tahun ini. Oleh karena itu, paling tidak pada tahun ini emas masih akan meneruskan tren bullish hingga pada kisaran US$ 2.550 per ons troi-US$ 2.600 per ons troi.

“Target saya emas mungkin menyentuh level US$ 2.575 per ons troi di akhir tahun ini,” kata Bram.

Baca Juga: Harga Emas Spot Stabil di US$ 2,407, Bersiap untuk Kenaikan Bulanan

Teranyar, Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dikabarkan tewas dalam serangan di Iran yang diduga pelakunya adalah Israel pada Rabu (31/7). Sentimen ini dapat meningkatkan kembali tensi geopolitik yang biasanya meningkatkan permintaan emas sebagai aset lindung nilai (safe haven).

Mengutip Bloomberg, Rabu (31/7) pukul 15.41 WIB, harga emas spot berada di level US$ 2.417 per ons troi atau menguat sekitar 0,29% dari posisi penutupan kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×