kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.784   86,00   0,51%
  • IDX 6.272   303,55   5,09%
  • KOMPAS100 896   52,01   6,16%
  • LQ45 710   40,51   6,05%
  • ISSI 194   7,90   4,26%
  • IDX30 375   21,62   6,12%
  • IDXHIDIV20 454   22,06   5,11%
  • IDX80 102   5,97   6,24%
  • IDXV30 107   5,18   5,11%
  • IDXQ30 124   6,14   5,21%

Ekspansi gerai baru Erajaya Swasembada (ERAA) tertahan covid-19


Jumat, 03 April 2020 / 19:25 WIB
Ekspansi gerai baru Erajaya Swasembada (ERAA) tertahan covid-19
ILUSTRASI. Gerai Erafone dari PT Erajaya Swasembada Tbk


Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto

Djatmiko menjelaskan, pertumbuhan ekonomi nasional yang melambat mengakibatkan penurunan di industri retail, salah satunya permintaan pasar smartphone. Asal tahu saja, di tahun 2019 pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,02% lebih rendah dibanding tahun 2018 yang sebesar 5,17%

"Hal itu berdampak pada total penjualan ERAA yang menurun di sepanjang tahun 2019, khususnya penjualan smartphone kami," imbuhnya.

Akan tetapi,  lanjutnya, di luar penurunan penjualan smartphone, ERAA melihat adanya peningkatan di luar produk handset seperti produk operator, voucher, IoT, aksesoris, dan lainnya.

Baca Juga: Ditekan sentimen corona, analis: Saham Erajaya (ERAA) masih menarik

Sekadar informasi, segmen telepon seluler dan tablet memang menurun hingga 11,13% sepanjang tahun lalu. Sementara, penjualan produk operator naik 9,89% yoy menjadi Rp 3,89 triliun.

Penjualan komputer dan peralatan elektronik lainnya naik 59,33% yoy menjadi Rp 1,23 triliun. Segmen aksesoris dan lain-lain juga meningkat hingga 37,97% yoy menjadi Rp 2,18 triliun.

Sementara itu, penjualan yang menurun ikut menekan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga 65,28% YoY menjadi Rp 295,07 miliar dari sebelumnya Rp 850,09 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×