kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.395.000 0,87%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Ekonomi diprediksi turun, kurs rupiah bisa melemah lagi


Minggu, 21 Juni 2020 / 20:54 WIB
Ekonomi diprediksi turun, kurs rupiah bisa melemah lagi
ILUSTRASI. Jumat (19/6), kurs rupiah tercatat melemah 0,16% ke Rp 14.100 per dolar AS tapi menguat 0,23% dalam sepekan


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masih terbawa dampak pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI7DRR), pergerakan rupiah cenderung bakal melemah untuk sepekan ke depan. Untuk itu, sentimen domestik diyakini masih akan mendominasi potensi pelemahan pekan depan.

Pada perdagangan Jumat (19/6) kurs rupiah tercatat melemah 0,16% ke Rp 14.100 per dolar AS tapi menguat 0,23% dalam sepekan. Sementara itu, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor, rupiah ditutup melemah 0,39% pada perdagangan Jumat (19/6) ke level Rp 14.242 per dolar AS, tapi masih menguat 0,11% dalam sepekan terakhir.

Baca Juga: Masih Disetir Sentimen Domestik, Rupiah di Awal Pekan Berpeluang Tertekan

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, sekaligus bentuk respon atas keputusan Bank Indonesia (BI) untuk memangkas suku bunga acuannya ke level 4,25% pada pertengahan Juni 2020. "Ini adalah pemangkasan ketiga kalinya sepanjang 2020, dan membawa tingkat pinjaman ke level terendah sejak 2018," kata Sutopo kepada Kontan, Minggu (21/6).

Dia menjelaskan, turunnya suku bunga acuan juga akan mengarahkan suku bunga deposito maupun fasilitas pinjaman terpangkas. Langkah tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi dan pemulihan ekonomi selama pandemi Covid-19.

Apalagi, Gubernur BI Perry Warjiyo menambahkan bahwa ke depan bank sentral masih memiliki ruang untuk kembali memangkas suku bunga acuan. Untuk waktunya, tergantung pada kondisi global dan memastikan bahwa stabilitas rupiah tetap terjaga.

Baca Juga: Penurunan suku bunga dan konflik global akan menjadi penggerak kurs rupiah sepekan

Di sisi lain, produk domestik bruto (PDB) diperkirakan bakal terkontraksi di kuartal II-2020, meskipun perkembangan terakhir menunjukkan bahwa tekanan sudah mulai mereda. Ditambah lagi, ekonomi Indonesia diperkirakan turun antara 0,9%-1,9% di 2020 dan baru akan bertumbuh 5%-6% pada 2021. "Rupiah mulai kehilangan nilai terhadap dolar AS dalam beberapa hari perdagangan, karena risiko sedikit turun. Meskipun begitu, rupiah masih bergerak solid," kata Sutopo.

Sutopo memperkirakan rupiah masih cenderung akan bergerak melemah dengan kisaran resistance Rp 14.250 per dolar AS. Adapun untuk level support diprediksi masih berada di kisaran Rp 14.000 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×