Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini kembali bergairah. Ekonom Indef Bhima Yudhistira memprediksi rupiah bakal menguat hingga penutupan pasar hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (19/6) pukul 12.47 WIB rupiah tumbuh 0,36% di level Rp 14.275 per dollar Amerika Serikat (AS). Mata uang Garuda melemah sejak sesi pembukaan di level Rp 14.264 per dollar AS, sementara kemarin ditutup menguat tipis 0,07% di level Rp 14.326 per dollar AS.
Lebih lanjut Bhima bilang, rupiah terdorong sentimen positif rencana pemangkasan bunga acuan The Fed dan European Central Bank (ECB). Ini menandakan era stimulus moneter melalui pemangkasan bunga akan dimulai.
Kata Bhima, setidaknya dampak perang dagang AS-China bisa dimitigasi melalui tren dovish the Fed. Sementara jika bunga diturunkan membuat arus modal masuk ke emerging market termasuk Indonesia.
“Karena selisih yield antara US Treasury dan SBN diperkirakan melebar,” kata Bhima kepada Kontan.co.id, Rabu (19/6).
Selain the Federal Open Market Committee (FOMC) dan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, pasar akan menantikan pertemuan G20. Sebab dalam pertemuan nanti akan punya andil positif karena Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jin Ping dijadwalkan membahas langkah perundingan perang dagang lebih jauh, dengan ekspektasi dapat selesai.
Bhima memprediksi rupiah diperkirakan akan ditutup menguat pada perdagangan hari ini di rentang Rp 14.210 per dollar AS-Rp 14.270 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News