Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah sepertinya belum bisa banyak bergerak positif. Analis Monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan rupiah besok akan cenderung melemah karena sentimen internal dan eksternal.
Kata Faisal besok pasar cenderung masih antisipasi terhadap Federal Open Market Committee (FOMC) dengan probabilitas suka bunga tetap di level 2,25%-2,5%. Sehingga, Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RGD) kemungkinan bakal melakukan aksi sama dengan suku bunga BI7-Day Reserve Repo Rate (BI7-DRR) masih di level 6%.
Nah, kata Faisyal yang menjadi perhatian selanjutnya adalah outlook The Fed ke depan apakah masih percaya diri dengan suku bunga acuannya, atau malah memotong. “Kalaupun ada testimoni The Fed ke depan bakal pangkas suku bunga, rupiah masih cenderung melemah,” kata Faisyal kepada Kontan.co.id, Selasa (18/6).
Untuk besok, Faisyal meramal mata uang Garuda berpotensi melemah karena pasar masih wait and see langkah The Fed dan BI. Adapun prediksinya besok rupiah bakal diperdagangkan di level Rp 14.260-Rp 14.380 per dollar Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya, berdasarkan data Bloomberg, Selasa (18/6) rupiah tutup menguat tipis 0,08% di level Rp 14.326 per dollar AS. Begitu pula dalam kurs tengah BI mata uang Garuda yang tumbuh 0,08% menjadi Rp 14.334 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News