kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Efek pemangkasan suku bunga masih minim, begini rekomendasi saham emiten perbankan


Rabu, 09 Oktober 2019 / 20:04 WIB
Efek pemangkasan suku bunga masih minim, begini rekomendasi saham emiten perbankan
ILUSTRASI. Penurunan suku bunga belum begitu memiliki dampak positif terhadap sejumlah harga saham emiten bank.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan suku bunga belum begitu memiliki dampak positif terhadap sejumlah harga saham emiten bank. Meski indeks sektor keuangan meningkat sebesar 3,94% year to date, tapi sejak suku bunga diturunkan hingga Selasa (8/10), indeks sektor keuangan telah terkoreksi 6%.

Sejumlah saham emiten bank pada penutupan perdagangan Rabu (9/10) juta kompak memerah. Misalnya saja PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terkoreksi 0,49% menjadi Rp 30.350 per saham, kemudian PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melemah 1,15% ke harga Rp 6.425 per saham. Lalu harga PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga menyusut 1,10% menjadi Rp 6.750 per saham, dan harga saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) yang melemah 0,43% menjadi Rp 4.590 per saham.

Adapun emiten yang harganya naik antara lain saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang menguat 0,76% ke level Rp 3.960 per saham, dan saham PT Bank Panin Tbk (PNBN) yang menghijau 5,15% menjadi Rp 1.225 per saham.

Baca Juga: Bank masih butuh waktu untuk sesuaikan bunga kredit

Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki memprediksi emiten indeks sektor keuangan cenderung masih akan tertekan hingga tutup tahun 2019. Adapun faktor yang membuat sektor ini tertekan lantaran adanya pengetatan likuiditas yang mungkin masih terjadi serta adanya penerapan IFRS 9 dalam pencatatan akuntansi mulai awal tahun depan.

Ia menilai adanya penurunan efek penurunan suku bunga bisa menjadi sentimen positif bagi sektor perbankan.

"Lebih ke net interest margin (NIM), potensi sih bagus karena penurunan suku bunga biasanya cepat di implementasi ke bunga simpanan dana pihak ketiga, namun lagging di lending rate sehingga berpotensi meningkatkan selisih NIM mereka," kata Yaki, Rabu (9/10).

Baca Juga: Bankir: Penurunan bunga acuan belum berdampak pada NIM perbankan

Selain itu, ia melihat adanya tantangan yang harus emiten perbankan hadapi seperti perlambatan pencairan kredit serta dana pihak ketiga (DPK) perbankan yang pertumbuhannya melambat.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×