Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mulai 1 September, semua mesin diesel di Tanah Air wajib dicampur dengan biodiesel 20% (B20). Cara ini ditujukan untuk menekan subsidi bahan bakar minyak, yang berimbas positif bagi perusahaan sawit.
Corporate Secretary PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) Satrija Budi Wibawa saat dihubungi kontan.co.id berharap, kebijakan B20 tersebut semoga menjadi katalis positif produsen sawit.
"Kami berharap kebijakan B20 memberikan dampak positif terhadap kinerja kami," jelasnya, Rabu (8/8).
Untuk target pendapatan dan laba bersih hingga akhir tahun, Satrija belum bisa memberikan penjabaran yang detail. "Kita tunggu hingga akhir tahun aja, ya.Yang penting produksi dan penjualan naik terus, kami yakin pasti akan positif," ungkapnya.
Mukti Sardjono Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) juga ikut mengungkapkan, kebijakan ini bisa menguntungkan perusahaan-perusahaan kelapa sawit karena nantinya, biodiesel tidak hanya digunakan bagi kendaraan penikmat Public Service Obligation (PSO) seperti kereta api, tapi juga non-PSO seperti kendaraan umum, mobil pribadi, dan kapal.
"Tentunya akan memerlukan biodiesel lebih banyak sehingga akan meningkatkan permintaan konsumsi CPO dalam negeri yang juga akan mendorong peningkatan harga CPO. Kondisi tersebut akan sangat baik bagi perusahaan-perusahaan kelapa sawit," tandasnya.
Wakil Ketua Umum GAPKI, Togar Sitanggang juga mengungkapkan hal yang senada. Togar bilang saat ini kebijakan B20 masih untuk PSO saja."Namun, jika kebijakan ini diterapkan dengan benar dan harga CPO ikut naik, maka akan cukup memberikan keuntungan bagi emiten di sektor produksi kelapa sawit," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News