Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) alias WIKA Beton resmi menjalin kerja sama dengan Fairatmos, perusahaan teknologi lingkungan, melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada akhir Januari 2025.
Direktur Teknik dan Produksi WIKA Beton Verly Widiantoro mengatakan, kerjasama WTON dan Fairatmos dilakukan dalam rangka mengurangi emisi karbon dan mendukung ekonomi hijau.
Melalui kerjasama ini, WIKA Beton akan memanfaatkan teknologi remote sensing dan machine learning Fairatmos untuk menganalisis potensi penyerapan karbon pada lahan seluas 26 hektare (ha) yang dimiliki di Kariangau, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur.
Baca Juga: Pelabuhan WIKA Beton Dukung Layanan Penyeberangan Merak-Bakauheni
“WTON dan Fairatmos pun sepakat untuk mengembangkan kerangka kerja berbasis teknologi digital guna mengukur dan mengoptimalkan potensi penyerapan karbon secara akurat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (31/1).
Dalam kerjasama ini, perseroan berperan untuk menyediakan data geospasial dan informasi teknis, serta memberikan akses bagi Fairatmos untuk melakukan pengecekan lahan konsesi.
Hasil analisis tersebut akan menjadi dasar dalam merancang strategi pengelolaan lahan yang lebih berkelanjutan.
“Data yang diperoleh akan diproses menggunakan aplikasi berbasis teknologi digital AtmosCheck, yang mencakup analisis kelayakan area, estimasi potensi karbon, serta potensi pendapatan tahunan dengan metodologi yang direkomendasikan,” katanya.
Verly menegaskan, langkah tersebut merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk menciptakan industri yang lebih hijau dan berkelanjutan.
"Inisiatif ini adalah bagian dari inovasi WIKA Beton dalam industri hijau. Dengan kolaborasi ini, kami memastikan perusahaan berkontribusi aktif dalam upaya dekarbonisasi, baik di tingkat nasional maupun global," tuturnya.
Baca Juga: Masih Diselimuti Awan Mendung, Simak Prospek Kinerja Emiten BUMN Karya di Tahun 2025
Kerjasama tersebut diakui sejalan dengan strategi WTON dalam mengimplementasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Terutama untuk SDG 13 Penanganan Perubahan Iklim, SDG 15 Kehidupan di Darat, dan SDG 9 Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.
“Inisiatif ini mendukung program prioritas nasional dalam mendorong ekonomi hijau, ketahanan lingkungan, dan transisi energi berkelanjutan. Langkah ini pun sejalan dengan Program Asta Cita Presiden Prabowo,” paparnya.
Direktur Fairatmos, Natalia Rialucky Tampubolon menyampaikan, pihaknya percaya kerjasama tersebut akan menjadi model bagi sektor konstruksi dalam menerapkan dekarbonisasi berbasis sains dan teknologi.
“Dengan data yang akurat, kami dapat mengembangkan solusi yang lebih efektif untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung target net zero emissions pada tahun 2050,” ungkapnya.
Selanjutnya: Hanya untuk Kalangan Tertentu! Ini Daftar Kelompok yang Boleh Beli Elpiji 3 Kg
Menarik Dibaca: Bunga Deposito CIMB Niaga di Februari 2025, Tertinggi 4,25%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News