Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan bunga The Fed yang melambat akan membuat pasar modal tetap solid. Sebab, investor menjadi lebih berani mengambil risiko.
Aksi risk on ini menguntungkan pasar modal Indonesia.
Investment Director Schroder Indonesia Irwanti mengatakan, tahun 2023 masih akan menjadi tahun yang solid bagi Indonesia, meskipun tidak secerah 2022.
Baca Juga: Reksadana Pendapatan Tetap Bisa Jadi Kelas Aset Terbaik di Tahun 2023
Dari pasar saham, dia bilang sektor komoditas dan konsumer akan menopang penguatan. Harga komoditas memang akan mulai mengalami normalisasi, terutama harga batubara.
Namun, Irwanti yakin, saham sektor komoditas mampu mencetak pertumbuhan pendapatan dua digit.
Sektor konsumer juga menjadi pilihan menarik dan bakal naik tinggi pada tahun ini.
"Tekanan terhadap daya beli akibat inflasi dapat menimbulkan risiko, namun inflasi terbukti lebih rendah dari ekspektasi pasar sejak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terjadi," ujar Irwanti.
Baca Juga: Asing Banyak Melepas Saham-Saham Ini Saat IHSG Turun Tipis Kemarin, Rabu (18/1)
Sektor lain yang tidak boleh dilewatkan menurut Irwanti adalah perbankan.
Schroder meramal kinerja emiten perbankan masih naik 20% tahun ini, karena aktivitas masyarakat kembali normal.