kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.849   63,00   0,40%
  • IDX 7.155   -6,65   -0,09%
  • KOMPAS100 1.094   -0,34   -0,03%
  • LQ45 869   -2,96   -0,34%
  • ISSI 217   0,62   0,29%
  • IDX30 444   -2,44   -0,55%
  • IDXHIDIV20 536   -3,97   -0,73%
  • IDX80 126   -0,02   -0,01%
  • IDXV30 135   -1,06   -0,78%
  • IDXQ30 148   -1,10   -0,74%

Reksadana Pendapatan Tetap Bisa Jadi Kelas Aset Terbaik di Tahun 2023


Senin, 16 Januari 2023 / 08:12 WIB
Reksadana Pendapatan Tetap Bisa Jadi Kelas Aset Terbaik di Tahun 2023
ILUSTRASI. Reksadana pendapatan tetap diproyeksi dapat cetak kinerja terbaik di tahun ini


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana pendapatan tetap dinilai akan menjadi kelas aset paling prospektif di tahun 2023. Performa pasar obligasi domestik terus cemerlang seiring tingkat suku bunga yang melandai.

Berdasarkan data Infovesta Utama, Reksadana pendapatan tetap berhasil mencetak return sebesar 2,01% di sepanjang tahun 2022. Performa reksadana pendapatan tetap hanya kalah dari reksadana pasar uang sebesar 2,71%

Head of Fixed Income Trimegah Asset Management (AM) Darma Yudha menilai bahwa reksadana pendapatan tetap punya prospek paling baik di tahun 2023. Hal itu karena melihat potensi pasar obligasi yang terus menguat.

Harga obligasi terus naik yang tercermin dari Indonesia Composite Bond Index (ICBI) saat ini (15/1) di level 348.9012. Secara harian, ICBI telah naik 0,10%.

Darma mencermati bahwa penguatan pada harga obligasi didukung oleh aliran masuk dana asing (inflow) ke Indonesia. Hal tersebut menyusul ekspektasi The Fed bakal menyudahi kenaikan suku bunga.

Baca Juga: Tren Kenaikan Penjualan Reksadana Melalui Fintech Diproyeksi Berlanjut

"Kondisi tersebut mendorong investor asing mulai melirik emerging market terutama Indonesia yang memiliki tingkat yield baik dan spread yang masih tinggi," imbuh Darma, Sabtu (14/1).

Terlebih, lanjut Darma, fundamental ekonomi bakal didukung oleh adanya implementasi instrumen Devisa Hasil Ekspor (DHE). Pemerintah berencana untuk memperluas kewajiban DHE bagi eksportir tidak hanya eksportir dari sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan dan perikanan, tapi juga sektor manufaktur.

Perluasan cakupan kewajiban DHE bagi sektor manufaktur diperkirakan mendorong stabilitas nilai tukar rupiah sejalan dengan terjaganya supply dan demand valas di dalam negeri.

Menurut Darma, jika DHE diimplementasikan akan menguatkan rupiah dan likuiditas yang terdorong oleh inflow ke pasar obligasi. Karena itu, reksadana pendapatan tetap akan lebih bagus dari kelas aset reksadana lain.

Dibandingkan reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap yang diisi oleh obligasi bakal jauh lebih moncer. Sebab, suku bunga relatif lebih terbatas yang berdampak pada kenaikan terbatas deposito bagi aset pasar uang.

Baca Juga: Ini Strategi Manajer Investasi Kelola Reksadana Saat IHSG Loyo di Awal Tahun

Darma menjelaskan, Trimegah AM sendiri mengandalkan produk Trimegah Dana tetap 2, Trimegah Fixed Income Plan dan Tram Strategic Plus pada kelas aset reksadana pendapatan tetap.

Saat ini, Trimegah sudah memulai melakukan switching atau pergantian ke obligasi tenor panjang karena melihat kenaikan suku bunga yang terbatas sehingga terhindar dari volatilitas harga obligasi.

Dia memproyeksikan, yield SUN acuan 10 tahun akan berkisar 6,3%-6,5% di tahun 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×