kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dua saham ini masuk indeks Sri-Kehati, seperti apa prospeknya?


Jumat, 02 Juli 2021 / 08:05 WIB
Dua saham ini masuk indeks Sri-Kehati, seperti apa prospeknya?


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal menyeragamkan metode penghitungan indeks saham berdasarkan jumlah saham publik yang beredar atawa free float. Melalui metode ini, harapannya perdagangan saham dapat berjalan dengan lebih wajar dan efisien. 

Sejauh ini, baru ada sembilan indeks yang sudah menggunakan metodologi free float. Sementara itu 29 indeks lainnya masih menggunakan metode rata-rata tertimbang atas kapitalisasi pasar alias market capitalization weighting. Metode lama ini memperhitungkan seluruh saham tercatat sebagai pembobotan.

Nah, per 1 Juli 2021 indeks SRI-KEHATI menjadi salah satu indeks yang akan melakukan penyesuaian tahap I untuk menggunakan metode free float. Dengan pembobotan baru ini, saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) tedepak. Sementara saham PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) dan PT Timah Tbk (TINS) bergabung dalam indeks Sri Kehati.

Lalu, bagaimana sih kondisi fundamental dua penghuni baru tersebut?

Baca Juga: Wall Street menguat terangkat data tenaga kerja, S&P 500 menuju rekor lagi

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menjelaskan, POWR memiliki fundamental yang baik. Dilihat dari kinerja keuangannya memang sepanjang tahun 2020 dan kuartal pertama 2021 pendapatan emiten ini menurun tapi berhasil mempertahankan laba seiring dengan pemulihan konsumsi listrik untuk area industri.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal pertama 2021, POWR memperoleh pendapatan sebesar US$ 100,94 juta atau turun 0,48% dari periode yang sama tahun sebelumnya US$ 101,43 juta. Meski demikian, emiten ini berhasil menorehkan laba periode berjalan sebesar US$ 19,62 juta atau naik dari US$ 3,24 juta pada kuartal pertama tahun lalu.

POWR berhasil meningkatkan daya tersambung pelanggan industri menjadi 1.151 MVA pada kuartal I-2021, meningkat 11 MVA dibandingkan akhir tahun 2020. Pertambahan daya tersambung tersebut juga seiring dengan penambahan jumlah pelanggan industri pada kuartal pertama 2021 menjadi 2.501 pelanggan. 

Baca Juga: Masuk indeks Sri-Kehati, simak rekomendasi analis untuk saham POWR dan TINS

"Untuk TINS pasca mencatatkan rugi di akhir tahun lalu, kinerja di kuartal pertama 2021 juga mulai membaik seiring mulai pulihnya demand timah untuk keperluan industri dan pengolahannya," kata Reza kepada Kontan.co.id, Kamis (1/7).

Dia melihat prospek dari kedua saham ini akan tergantung pada kondisi dan sentimen yang ada. Meski demikian, apabila perekonomian mulai pulih dan kasus Covid-19 makin mereda bakal menjadi sentimen positif untuk emiten ini.

Melihat realisasi kinerja yang cukup apik, Reza memberikan rekomendasi buy untuk saham POWR dan TINS. Dia memasang target harga POWR di Rp 745  per saham dan TINS di Rp 1.720 per saham.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani atur investasi hari tua PNS, berikut rinciannya

Sementara itu, untuk dua saham yang terdepak dari indeks Sri Kehati yakni PJAA dan INTP juga dihadang sentimen naiknya jumlah Covid-19. Pasalnya PJAA harus kembali menutup sementara lokasi wisata sesuai dengan peraturan daerah setempat.

"PJAA kinerjanya terimbas pandemi sehingga mencatatkan penurunan kinerja. Kalau INTP mulai membaik seiring mulai naiknya kembali permintaan semen untuk proyek perumahan dan konstruksi sehingga diharapkan kondisi ini dapat terjaga hingga akhir tahun," tambah Reza.

Untuk itu Reza belum bisa memberikan rekomendasi untuk saham PJAA. Adapun untuk INTP dia memasang target harga Rp 11.700 per saham.

Baca Juga: Perbankan makin rajin menyalurkan pembiayaan ke sektor energi terbarukan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×