kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street menguat terangkat data tenaga kerja, S&P 500 menuju rekor lagi


Kamis, 01 Juli 2021 / 21:22 WIB
Wall Street menguat terangkat data tenaga kerja, S&P 500 menuju rekor lagi
ILUSTRASI. Members of a tour group look at the front facade of the New York Stock Exchange (NYSE) in New York City, U.S., June 21, 2021. REUTERS/Brendan McDermid


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat di awal perdagangan semester kedua 2021. Kamis (1/7) pukul 21.00 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,23% ke 34.580.

Indeks S&P 500 menguat 0,27% ke 4.309 dan menuju rekor baru. Sedangkan Nasdaq Composite turun tipis 0,05% ke 14.496.

Jumlah klaim pengangguran Amerika pekan lalu turun lebih dari ekspektasi. Sementara jumlah PHK pada bulan Juni turun ke level terendah dalam 21 tahun. Kedua data ini menunjukkan pemulihan pasar tenaga kerja.

Angka ketenagakerjaan yang dirilis menjelang laporan tingkat pengangguran esok menjadi salah satu penopang pasar saham. "Musim panas selalu menjadi musim paling kuat dalam penambahan tenaga kerja tiap tahun dan tahun ini bukan pengecualian," kata Chris Rupkey, chief economicst FWDBONDS di New York kepada Reuters.

Baca Juga: Masuk indeks Sri-Kehati, simak rekomendasi analis untuk saham POWR dan TINS

Klaim awal tunjangan pengangguran turun 51.000 menjadi 364.000 dalam sepekan hingga 26 Juni. Data yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS ini merupakan level terendah sejak Maret 2020.

Sementara data aktivitas manufaktur dari The Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan aktivitas pabrik AS turun ke 60,6 pada bulan Juni dari 61,2 pada bulan Mei dan merupakan angka terendah sejak Januari.

Dengan S&P 500 dan Nasdaq mencapai serangkaian rekor tertinggi bulan lalu, investor sangat fokus pada laporan nonfarm payrolls hari Jumat. Angka yang kuat dapat memaksa Federal Reserve AS untuk memikirkan kembali sikap akomodatifnya. 

Baca Juga: Pemberlakuan PPKM darurat berpotensi melemahkan rupiah

Nada hawkish The Fed yang mengejutkan pada bulan Juni telah mempercepat pergerakan ke saham-saham pertumbuhan teknologi kelas berat dari energi, keuangan, dan industri yang paling diuntungkan dari pembukaan kembali ekonomi.

Fokus juga beralih ke musim pendapatan kuartal kedua, mulai Juli, untuk mengukur apakah momentum paruh pertama dapat berlanjut lebih jauh untuk tahun yang tersisa.

Baca Juga: IHSG menguat ke 6.005 pada Kamis (1/7), saham konsumsi top gainers LQ45

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×