Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SYDNEY. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) berayun di dua zona. Terlihat, harga minyak cenderung bergerak mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir.
Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 14.03 waktu Singapura, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran November berada di posisi US$ 101,07 sebarel atau turun 14 sen di New York Mercantile Exchange. Kemarin (15/10), harga kontrak minyak turun US$ 1,2 menjadi US$ 101,21 per barel yang merupakan level terendah sejak 2 Juli lalu.
Fluktuasi harga emas hitam dipicu oleh dua faktor utama. Pertama, semakin dekatnya deadline kenaikan batas utang AS mendorong para pemangku kebijakan untuk segera mencapai kata sepakat terkait kenaikan flafon utang sehingga bisa menghindari default atau gagal bayar atas utang-utangnya.
Kedua, para diplomat dari negara-negara Barat akan kembali menggelar pertemuan untuk hari kedua di Jenewa dengan Iran untuk mendiskusikan program nuklir negara tersebut.
"Pasar memilih untuk menunggu proses dan hasil dari perundingan batasan utang AS. Harga minyak akan semakin berfluktuasi. Selain itu, pelaku pasar masih akan mengawasi perkembangan mengenai pembahasan nuklir Iran," jelas David Lennox, resource analyst Fat Prophets di Sydney.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran November turun 13 sen menjadu US$ 109,83 per barel di ICE Futures Europe Exchange.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News