Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Edy Can
JAKARTA. Sebanyak 30% saham anak usaha PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA), PT Golden Energy Mines akan dilepas ke GMR Infrastructure Investments Pte Ltd. Langkah ini untuk memuluskan rencana Golden Energy terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
DSSA telah meneken perjanjian tukar guling itu dengan perusahaan infrastruktur asal India tersebut pada akhir pekan lalu. "Nilai transaksi tersebut diperkirakan berkisar antara US$ 450 hingga US$ 550 juta," kata Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan DSSA Hermawan Tarjono kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Namun, Hermawan masih enggan menyebut kapan transaksi tersebut akan dilaksanakan karena kedua belah pihak harus melakukan pemenuhan syarat-syarat yang tertuang dalam conditional sale and purchase agreement tersebut termasuk didalamnya persetujuan pemegang saham lainnya.
Pasalnya, GMR tidak hanya memperoleh 30% saham Golden dari kepemilikan DSSA saja. "Angka 30% tersebut sudah gabungan penjualan langsung oleh DSSA dan penjualan via IPO Golden Energy," ungkapnya.
Pembelian 30% saham di Golden Energy disinyalir untuk mengamankan pasokan batubara ke India. Mengingat perusahaan tambang batubara milik Grup Sinarmas tersebut diperkirakan memiliki cadangan batubara lebih dari 860 juta ton dengan sumber daya mencapai 1,9 miliar.
Dalam siaran pers yang dikeluarkan GMR Energy, anak usaha GMR Infrastruktur Investment, telah menandatangani perjanjian jual beli dengan Golden Mines selama 25 tahun dengan sebanyak 10 juta ton per tahunnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News