Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan, Selasa (13/11) berpeluang melemah di tengah berlanjutnya penguatan dollar AS terhadap mata uang utama dunia.
I Made Adi Saputra Analis Fixed Income MNC Sekuritas mengatakan koreksi harga SUN berpotensi terjadi karena kembali meningkatnya persepsi risiko yang tercermin pada kenaikan angka credit default swap (CDS) seiring dengan koreksi yang terjadi di pasar saham utama dunia.
Sedangkan, dari faktor internal, hingga akhir pekan nanti pelaku pasar akan menantikan beberapa agenda ekonomi, di antaranya rapat dewan gubernur Bank Indonesia pada 14-15 November 2018. Selanjutnya, juga akan disampaikan data neraca perdagangan periode Oktober 2018 di tanggal 15 November 2018. Terakhir pada 16 November 2018 juga akan disampaikan data Statistik Utang Luar Negeri (ULN) periode September 2018.
Secara teknikal, Made menganalisis adanya sinyal pembalikan arah tren pergerakan harga SUN dari tren naik menjadi turun. Hal ini terjadi karena seiring dengan koreksinya harga SUN di pasar sekunder dalam dua hari perdagangan terakhir.
Sinyal perubahan tren pergerakan harga tersebut didapati pada SUN dengan tenor hingga 20 tahun. Apabila penurunan harga berlanjut hingga beberapa hari ke depan, maka dalam jangka pendek tren pergerakan harga akan berubah dari tren naik menjadi turun.
Di tengah kondisi pasar SUN yang kembali bergejolak seiring dengan pelemahan rupiah, maka Made menyarankan investor untuk mencermati arah pergerakan nilai tukar rupiah yang akan menentukan arah pergerakan SUN di pasar sekunder. Dengan kondisi tersebut Made menyarankan kepada investor unruk melakukan strategi trading jangka pendek, dengan pilihan SUN tenor pendek dan menengah seperti: SR008, SR009, FR0053, FR0061, FR0035, FR0043, FR0063, FR0070 dan FR0077.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News