kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gejolak pasar menyurutkan dana kelolaan industri reksadana bulan Oktober


Minggu, 11 November 2018 / 15:58 WIB
Gejolak pasar menyurutkan dana kelolaan industri reksadana bulan Oktober
ILUSTRASI. Ilustrasi Reksadana


Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gejolak pasar keuangan Indonesia sepanjang bulan Oktober berpengaruh signifikan terhadap dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) industri reksadana.

Berdasarkan data Infovesta Utama, AUM industri reksadana di luar reksadana berdenominasi dollar AS dan penyertaan terbatas pada bulan Oktober turun Rp 1,74 triliun dari bulan September (month on month) menjadi Rp 468,26 triliun.

Reksadana pendapatan tetap menjadi instrumen yang mengalami penurunan AUM terparah yakni Rp 2,12 triliun menjadi Rp 100,26 triliun di bulan Oktober.

Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana mengatakan, tren pelemahan rupiah sepanjang bulan Oktober cukup memukul kinerja Surat Utang Negara (SUN). Apalagi saat itu, rupiah betah berada di atas level Rp 15.000 per dollar AS.

Beban reksadana pendapatan tetap kian bertambah mengingat bulan sebelumnya suku bunga acuan mengalami kenaikan. Alhasil, harga SUN terkoreksi dan manajer investasi gagal mencapai capital gain. “Aset reksadana pendapatan tetap turun karena sebagian besar MI mengandalkan SUN dalam portofolionya,” imbuhnya, Jumat (9/11).

Penurunan AUM di bulan Oktober juga terjadi pada reksadana saham sebesar Rp 1,8 triliun menjadi Rp 142,93 triliun.

Direktur Bahana TCW Investment, Soni Wibowo menyampaikan, penurunan AUM reksadana saham sejalan dengan gejolak pasar saham yang berlangsung sepanjang Oktober. IHSG sendiri di bulan lalu terkoreksi hingga 2,43%.

Walau begitu, investor yang melakukan redemption terhadap reksadana saham dinilai tidak terlalu banyak mengingat masih adanya potensi keuntungan jangka panjang dari instrumen tersebut. “Ini yang membuat AUM reksadana saham tidak terkoreksi terlalu dalam,” ucap dia.

Sebagai catatan, penurunan AUM reksadana pendapatan tetap dan saham berbanding lurus dengan kinerja rata-rata kedua instrumen tersebut yang negatif.

Misalnya, kinerja rata-rata reksadana pendapatan tetap yang tercermin di Infovesta Fixed Income Fund Index turun 0,91% (mom). Sementara kinerja rata-rata reksadana saham di Infovesta Equity Fund Index minus 3,48% (mom).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×