kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Dollar AS menguat, Garuda genjot penerbangan internasional


Jumat, 02 Maret 2018 / 19:34 WIB
Dollar AS menguat, Garuda genjot penerbangan internasional
ILUSTRASI. Pesawat Garuda Indonesia


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Depresiasi rupiah terhadap dollar Amerika Serikat bakal mempengarui bisnis emiten yang dominan menggunakan mata uang dollar dalam ongkos operasionalnya. Salah satu yang akan terpengaruh yakni kinerja PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).

Mengutip Bloomberg, Jumat (2/3), rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,07% ke level Rp 13.757 per dollar AS. Sepekan, pelemahan mata uang Garuda bahkan mencapai 0,65%.

Operasional Garuda bakal terpengaruh, lantaran emiten transportasi ini banyak menggunakan mata uang dollar AS dalam operasionalnya. Meskipun, untuk bahan bakar, GIAA sudah melakukan hedging.

“Ini memang mempengaruhi maskapai karena ada peningkatan fuel dan harga sewa,” kata Ikhsan Rosan, VP Corporate Communication PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) kepada KONTAN, Jumat (2/3).

Di sisi lain, maskapai banyak menerima pendapatan dalam bentuk rupiah, lantaran dominan beroperasi di tingkat domestik. Alhasil, pemasukan dalam rupiah akan berimbas pada kinerja laporan keuangan.

Untuk itu, Garuda sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi kecenderungan penguatan dollar AS. Ke depan, GIAA ingin meningkatkan porsi penerbangan internasional sehingga bisa mengimbangi penerbangan domestik. “Saat ini, perbandingannya sudah hampir 50%:50%. Kami berusaha menaikan penerbangan internasional,” paparnya.

Sebelumnya, GIAA menambah penerbangan internasional ke China, karena dinilai memiliki pangsa pasar potensial. Terbaru, GIAA membuka penerbangan ke Zhengzhou dan Xi’an.

Selain membuka rute baru, Garuda Indonesia juga akan meningkatkan frekuensi penerbangan. Diantaranya ke Melbourne dan Perth. “Available seat per kilometer (ASK) kami juga meningkat karena ada nambah frekuensi dan rute,”imbuh Ikhsan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×