kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dollar anjlok jelang hasil Fed tengah malam nanti


Kamis, 13 September 2012 / 21:50 WIB
Dollar anjlok jelang hasil Fed tengah malam nanti
ILUSTRASI. Warga mandi dengan menggunakan air dari aliran sungai Ciliwung, Manggarai, Jakarta, Selasa (23/3/2021). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Rika Theo, Reuters |

NEW YORK. Dollar AS jeblok menjelang keputusan rapat Federal Reserve yang akan dirilis pukul 12.30 waktu AS atau pukul 23.30 WIB. Dollar melemah ke level terendah dalam tujuh bulan terhadap yen, dan berdiam di sekitar level empat bulan terendah terhadap euro.

Pelaku pasar makin berharap hari ini Fed akan meluncurkan ronde ketiga pembelian obligasi dari pasar atau yang dikenal sebagai Quantitative Easing. Kebijakan ini dinilai negatif untuk dollar AS.

Hari ini, data klaim pengangguran juga lebih lemah dari perkiraan. Angka klaim baru menyentuh titik tertinggi dalam dua bulan. Namun, kondisi ini bakal lebih mendorong Fed menambah stimulusnya.

Senior trader dan analis Cambridge Mercantile Group di Princeton mengatakan bahwa aksi jual dollar pekan ini telah mencerminkan ekspektasi stimulus tersebut. Jadi, jika Fed benar-benar mengumumkannya hari ini, Lifson memprediksi dollar bisa jadi melemah namun tidak akan berlangsung terlalu lama.

Nilai dollar jatuh ke level 77,41 yen, terlemah sejak pertengahan Februari. Pelemahan ini juga merespon Bank of Japan yang tiba-tiba melonggarkan kebijakan moneternya.

Menurut para trader, pelemahan dollar lebih jauh lagi terhadap yen akan mendorong bank sentral Jepang itu melakukan intervensi.

Sementara euro masih stabil di US$ 1,2903, tak jauh dari harga tertingginya dalam empat bulan di level US$ 1,2936 yang dicapai kemarin.

“Meski pasar sudah banyak memperkirakan QE, euro akan naik ketika Fed melakukannya. Euro akan mendekati US$ 1,30 dan pekan depan harusnya konsolidasi di level itu,” kata Gavin Friend, Currency Strategist National Australia Bank.

Sebab, risiko yang selama ini membayangi Eropa sudah banyak berkurang. IA memperkirakan euro akan diperdagangkan di kisaran US$ 1,26 dan US$ 1,31 pada beberapa bulan ke depan.

Tapi jika Fed tak menjalankannya, ia memprediksi euro akan jatuh ke level sekitar US$ 1,2850.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×