kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Isu stimulus AS bisa dorong IHSG menembus 4.200


Kamis, 13 September 2012 / 05:05 WIB
Isu stimulus AS bisa dorong IHSG menembus 4.200
ILUSTRASI. promo diskon 50% hotel di tiket.com


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Pasar saham Indonesia berpotensi menguat dalam jangka pendek. Satu pemicunya adalah ekspektasi pasar mengenai stimulus yang bakal digelontorkan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve). Sinyal quantitative easing (QE) tahap ketiga di AS menjadi sentimen utama yang ditunggu para pelaku pasar global, termasuk di Indonesia.

Analis AM Capital, Janson Nasrial, memperkirakan mulai hari ini (13/9) hingga Jumat (14/9), Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia bisa menguat hingga level 4.200. "Kemungkinan besar The Fed akan melakukan QE-3. Ini akan menjadi sentimen positif bagi pasar," ujar dia, Rabu (12/9).

Tapi Janson mengingatkan, kenaikan IHSG hanya bersifat terbatas dan waktunya sementara. Dus, penguatan indeks tidak akan jauh melampaui 4.200. Ini lantaran pasar saham domestik sudah jenuh. Hal itu ditandai sepinya sentimen dalam negeri dan valuasi yang sedikit mahal.

Janson mencatat price to earning ratio (PER) IHSG adalah yang termahal ketiga di Asia Tenggara, yaitu 15,2 kali. Posisi itu di bawah Filipina dan Malaysia yang masing-masing mencatatkan PER sebesar 16,5 kali dan 15,8 kali.

"Jadi kemungkinan investor akan rotasi aset ekuitas ke pasar Asia yang lebih murah seperti Korea dan China," kata Janson. Adapun PER Korea Selatan di tahun ini sekitar 9 kali, sementara China 10 kali. Hal itulah yang menyebabkan IHSG berpotensi hanya menguat terbatas.

Fund manager Sinarmas Asset Management, Jeffrosenberg Tan, berpendapat, euforia QE-3 akan menjadi mesin pendorong IHSG, dua hari ini. IHSG bisa menembus ke 4.250. "Jika The Fed jadi melakukan QE tahap ketiga, mungkin penguatan akan lebih besar," jelas dia.

Kendati kebijakan The Fed ini hanya eforia, investor bisa mengambil posisi. Selain kebijakan mengguyur likuiditas The Fed, isu geopolitik di Timur Tengah juga bisa memberikan pengaruh. Sementara isu dalam negeri masih seputar neraca berjalan Indonesia yang masih defisit. Isu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang berpotensi membengkak akibat subsidi BBM dan kenaikan harga minyak bisa mempengarahui pergerakan IHSG.

Sembilan dari 10 analis yang disurvei KONTAN memprediksi IHSG hari ini naik. Median support-resistance IHSG di rentang 4.139-4.198.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×