kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.488.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.585   -20,00   -0,13%
  • IDX 7.627   67,30   0,89%
  • KOMPAS100 1.187   13,71   1,17%
  • LQ45 949   10,88   1,16%
  • ISSI 230   2,18   0,96%
  • IDX30 486   4,48   0,93%
  • IDXHIDIV20 583   5,85   1,01%
  • IDX80 135   1,50   1,12%
  • IDXV30 141   0,16   0,11%
  • IDXQ30 162   1,45   0,91%

Dolar AS Stabil di Dekat Level Tertinggi 2 Bulan pada Selasa (15/10)


Selasa, 15 Oktober 2024 / 20:20 WIB
Dolar AS Stabil di Dekat Level Tertinggi 2 Bulan pada Selasa (15/10)
ILUSTRASI. Petugas menghitung mata uang asing dolar Amerika Serikat (US$) di konter jasa penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (20/6/2024). Dalam setahun terakhir rupiah telah turun 9,33% terhadap USD, ketidakstabilan ekonomi global, kebijakan moneter Amerika Serikat yang ketat, dan ketidakpastian politik domestik menjadi faktor yang menyebabkan rupiah melemah terhadap US$. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/23/06/2024


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Dolar Amerika Serikat (AS) tetap stabil di dekat level tertingginya lebih dari dua bulan pada hari Selasa (15/10).

Didorong oleh spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan melanjutkan pemangkasan suku bunga secara moderat dalam waktu dekat.

Beberapa data ekonomi AS menunjukkan ketahanan yang kuat. Sementara inflasi bulan September sedikit lebih tinggi dari perkiraan, yang menyebabkan para trader mengurangi ekspektasi akan adanya pemangkasan suku bunga yang lebih besar dari The Fed.

Baca Juga: Harga Emas Spot Tertahan karena Kenaikan Dolar AS yang Kuat pada Selasa (15/10)

The Fed memulai siklus pelonggaran kebijakannya dengan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan kebijakan terakhir bulan September.

Namun pasar kini memperkirakan bahwa laju pemangkasan akan lebih lambat, yang telah memperkuat posisi dolar AS.

Para trader kini memperkirakan peluang hampir 90% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November, dengan total penurunan sebesar 45 basis poin untuk tahun ini.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang utama lainnya, berada di level 103,16, mendekati level tertinggi sejak 8 Agustus sebesar 103,36 yang dicapai pada hari Senin.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Menguat Pekan Ini, Cermati Katalis Pendorongnya

Kenaikan ini terjadi setelah Gubernur The Fed Chris Waller menyerukan agar lebih berhati-hati dalam pemangkasan suku bunga ke depan.

"Repricing kebijakan The Fed telah menjadi mesin utama kebangkitan dolar, terutama jika dibandingkan dengan bank sentral lainnya," kata Francesco Pesole, ahli strategi FX di ING.

Komentar Waller juga berkontribusi pada penguatan dolar minggu ini, tambah Pesole.

Euro tetap tertekan, mencapai level terendah sejak 8 Agustus di $1,0885, menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) pada hari Kamis, di mana ECB diperkirakan akan kembali memangkas suku bunga.

Baca Juga: Kurs Rupiah Berbalik Melemah ke Rp 15.573 Per Dolar AS, Selasa (15/10)

Pound sterling berada di level US$1,3079 setelah data pasar tenaga kerja Inggris menunjukkan pertumbuhan upah yang melambat dalam tiga bulan hingga Agustus, yang membuka jalan bagi Bank of England (BoE) untuk menurunkan suku bunga bulan depan.

Sementara itu, pelemahan yen Jepang sedikit mereda, diperdagangkan pada 149,29 per dolar AS setelah sebelumnya turun hingga 149,98, level terendah sejak 1 Agustus.

Mata uang negara penghasil minyak seperti krone Norwegia dan dolar Kanada melemah setelah harga minyak mentah anjlok menyusul laporan bahwa Israel tidak akan menyerang target minyak Iran, meredakan kekhawatiran gangguan pasokan di Timur Tengah.

Di Asia, yuan Tiongkok melemah ke level terendah satu bulan terhadap dolar AS pada hari Selasa.

Selanjutnya: Oreo Luncurkan Edisi Spesial Kemasan Bercorak Wastra, Rayakan Keberagaman Budaya

Menarik Dibaca: Alasan Tanaman Laba-laba Jadi Favorit Kucing Peliharaan di Rumah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×