Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
Namun, dalam jangka panjang, rupiah akan bergerak sesuai dengan fundamental ekonomi domestik yang solid.
Rupiah diperkirakan dapat menuju Rp 14.864 (dengan average sebesar Rp 15.031 per USD) pada akhir tahun 2023 ditopang oleh kebijakan fundamental ekonomi yang kuat dan kebijakan suku bunga global yang sudah priced in sehingga volatilitas pasar menurun.
Di samping itu, kebijakan Bank Indonesia juga mendukung stabilitas rupiah. BI tetap menjalankan kebijakan triple intervention, twist operation, implementasi DHE, dan mengeluarkan SRBI untuk mendukung pendalaman pasar finansial serta mendorong masuknya aliran dana asing ke pasar domestik sehingga menahan pelemahan rupiah lebih lanjut.
BI juga yakin bahwa inflasi domestik akan terjaga pada kisaran 2%-4% sehingga BI7DRRR masih akan dipertahankan di level 5,75% sampai akhir tahun 2023.
Sementara Lionel memperkirakan, apabila The Fed tidak menaikkan suku bunga lagi di kuartal IV-23, maka mata uang Asia termasuk rupiah akan kembali menguat dengan target Rp 15.200 per USD. Sebaliknya, kalau The Fed menaikkan suku bunganya lagi, bank sentral di Asia termasuk BI pasti terpaksa menaikkan suku bunga.
Hal ini membuka kemungkinan rupiah untuk kembali menguat ke Rp 15.100 per dolar AS. Perkiraan rentang pergerakan rupiah menurut Lionel untuk akhir tahun berada di Rp 15.000-Rp 15.200 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News