kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Dolar AS Melemah, Rupiah Diproyeksi Kembali ke Rp 16.200 dalam Jangka Pendek


Selasa, 20 Mei 2025 / 20:17 WIB
Dolar AS Melemah, Rupiah Diproyeksi Kembali ke Rp 16.200 dalam Jangka Pendek
ILUSTRASI. Proyeksi pergerakan nilai tukar rupiah setelah dolar AS mendapatakan tekanan setelah rating utang AS dipangkas Moodys'


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah peringkat utang Amerika Serikat (AS) dipangkas Moody;s dari AAA menjadi Aa1, pergerakan the greenback terus tertekan. Dus, rupiah pun berpotensi terus penguatan.

Kepala Ekonom Bank BCA David Sumual mengatakan, pergerakan rupiah cenderung menguat di kuartal II-2025. Melemahnya dolar AS, ditambah sentimen yang menekan rupiah di kuartal kedua cukup minim.

Sebab, musim pembayaran dividen sudah lewat, pembayaran utang luar negeri juga sudah begitu besar, dan turunnya impor setelah ramai di kuartal pertama jelang Lebaran membuat tekanan terhadap rupiah tidak begitu besar.

Alhasil, rupiah pun ditutup menguat ke level Rp 16.413 per dolar AS pada Selasa (20/5).

"Mungkin bisa mengarah ke Rp 16.200 atau Rp 16.000 per dolar AS, bahkan lebih karena umumnya jika sedang menguat bisa overshoot," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (20/5).

Baca Juga: Rupiah Tertopang Pelemahan Dolar AS, Begini Proyeksi Pergerakannya pada Rabu (21/5)

Hanya saja, penguatan rupiah itu diperkirakan hanya akan berlangsung di jangka pendek. Sebab, menguatnya rupiah bukan karena fundamental, melainkan melemahnya dolar AS.

"Secara fundamental nilai wajar rupiah berada di rentang Rp 16.500 - Rp 16.800 per dolar AS," kata David.

Sementara itu, Kiwoom Sekuritas, dalam risetnya juga menuliskan bahwa pemangkasan rating oleh Moody's membuat dolar AS sebagai item yang paling dirugikan. Sebab, persepsi negatif terhadap kredibilitas institusional AS meningkat, terutama pasca pengumuman kontroversial seputar 'Liberation Day'.

Secara teknikal, Kiwoom Sekuritas melihat, pergerakan pasangan USD/IDR pada kondisi saat ini berpotensi mundur ke arah target Rp 16.080-Rp 16.000.

"Sekalipun ada potensi teknikal rebound di level saat ini, kami memperkirakan akan jumpai resistance yang cukup substantial di sekitar Rp 16.600 sebelum akhirnya lanjutkan swing turun lagi," terang Kiwoom Sekuritas.

Baca Juga: Rupiah Tertopang Pelemahan Dolar AS, Begini Proyeksi Pergerakannya pada Rabu (21/5)

Sementara hingga akhir tahun, lanjut David, akan ada pemangkasan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia (BI). Meski begitu, sentimen utama lebih kepada pergerakan Trump melalui kebijakan-kebijakannya.

Karena faktor eksternal itu, David berpandangan rupiah pada akhir tahun akan berada di Rp 16.500 per dolar AS. "Stabil saja, tetapi memang bergeraknya cukup lebar karena kami lihat akibat risiko volatilitas," imbuhnya.

Selanjutnya: Kementerian ESDM Dorong Pembiayaan Khusus untuk Transisi Energi

Menarik Dibaca: Mulai 1 Juni, KAI Hadirkan Kereta Suite Class Compartment di KA Argo Bromo Anggrek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×