kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Rupiah Tertopang Pelemahan Dolar AS, Begini Proyeksi Pergerakannya pada Rabu (21/5)


Selasa, 20 Mei 2025 / 18:41 WIB
Rupiah Tertopang Pelemahan Dolar AS, Begini Proyeksi Pergerakannya pada Rabu (21/5)
ILUSTRASI. Proyeksi pergerakan nilai tukar rupiah usai ditutup menguat 0,13% ke posisi Rp 16.413 per doalr AS pada hari ini (20/5)


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rupiah masih lanjut menguat pada perdagangan hari ini (20/5). Rupiah pun berpotensi menguat tetapi risiko pelemahan juga terbuka menanti keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada perdagangan Rabu (21/5).

Menurut Bloomberg, Selasa (20/5), rupiah ditutup menguat 0,13% ke level Rp 16.413 per dolar Amerika Serikat (AS). Sejalan, rupiah di kurs tengah BI juga menguat 0,3% ke level Rp 16.406 per dolar AS.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, penguatan rupiah terjadi karena adanya kekhawatiran soal defisit negara AS yang otomatis menekan pergerakan dolar AS. 

“Penguatan rupiah juga didukung oleh langkah pemerintah China yg memangkas suku bunga pagi ini,” kata Lukman kepada Kontan, Selasa (20/5).

Asal tahu saja, bank sentral China (PBoC) memangkas suku bunga pinjaman acuan untuk pertama kalinya sejak Oktober 2024 menjadi 3,0% pada hari ini.

Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 16.413 Per Dolar AS pada Hari Ini (20/5)

Di samping itu, Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo WIdodo bilang, penguatan rupiah juga ditopang ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan oleh BI. Dus, katanya ini juga bakal menjadi faktor utama pergerakan rupiah pada Rabu (21/5). 

“Mayoritas ekonom memperkirakan, BI memangkas suku bunga acuan 7-day reverse repo sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,50%,” jelas Sutopo kepada Kontan, Selasa (20/5).  

Nah, jika BI memangkas suku bunga sesuai ekspektasi, Sutopo bilang rupiah bakal cenderung tenang karena BI dianggap mendukung pertumbuhan ekonomi dan dapat menarik aliran masuk portofolio asing. 

Sebaliknya, jika BI mempertahankan suku bunga, rupiah berpotensi menguat karena BI dianggap memprioritaskan stabilitas mata uang. Dus, pemangkasan yang lebih besar dari perkiraan berpotensi menekan rupiah.

Sutopo juga menyoroti soal sentimen terhadap Indonesia. “Sentimen pasar terhadap negara berkembang dan pergerakan harga emas juga akan terus berperan,” tambahnya.

Sementara dari eksternal, Sutopo bilang rupiah masih akan terpengaruh sinyal kebijakan The Fed soal suku bunga serta kelanjutan perang dagang yang untuk saat ini cenderung mereda.

Baca Juga: Sri Mulyani Tetapkan Asumsi Rupiah Tembus Rp 16.900 per Dolar AS

Sutopo dan Lukman sama-sama memprediksi rupiah akan bergerak di rentang Rp 16.350–Rp 16.500 untuk besok (21/5).

Kata Sutopo, penguatan bisa terjadi jika BI sangat dovish atau sentimen risiko global tetap positif. Namun pelemahan juga bisa terjadi jika keputusan BI negatif atau ada kejutan dari sisi eksternal.

“Volatilitas tinggi diperkirakan setelah pengumuman BI,” tutup Sutopo. 

Selanjutnya: Kemenaker Benarkan Ada Penggeledahan KPK soal Dugaan Kasus Gratifikasi TKA

Menarik Dibaca: Selandia Baru & Indonesia Berkolaborasi Hadirkan Produk Berkelanjutan di Supermarket

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×