Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Noverius Laoli
“Ini membuat imbal hasil US Treasury tenggelam ke rekor terendah, dan pasar ekuitas global utama akhirnya memasuki pasar uang,” ujar Sutopo kepada Kontan.co.id, Kamis (2/4).
Hal senada juga diungkapkan oleh analis Monex Investindo Futures Faisyal. Menurutnya sepanjang kuartal I-2020 ini banyak investor yang mengalami kerugian imbas pandemi virus corona.
Baca Juga: Selepas siang, harga emas spot masih memudar di US$ 1.586,80 per ons troi
“Saat ini, pasar tengah membutuhkan uang tunai untuk menutup aset investasi yang mengalami kerugian, contohnya saham. Alhasil dolar AS sebagai mata uang paling likuid menjadi mata uang yang paling diburu,” ungkap Faisyal.
Sutopo juga menambahkan, secara struktural dolar AS juga merupakan mata uang yang tangguh. Hal ini dikarenakan The Feds memiliki bantalan kebijakan moneter yang lebih besar dibandingkan rekan-rekan G10 lainnya.
“Oleh karena itu, dolar AS tetap menjadi mata uang paling likuid di masa-masa kekacauan ini,” pungkas Sutopo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News