kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.706.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.340   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.618   86,45   1,32%
  • KOMPAS100 963   10,57   1,11%
  • LQ45 753   6,24   0,83%
  • ISSI 204   3,07   1,52%
  • IDX30 391   2,33   0,60%
  • IDXHIDIV20 475   7,20   1,54%
  • IDX80 109   1,13   1,05%
  • IDXV30 113   2,27   2,05%
  • IDXQ30 129   1,02   0,80%

Diversifikasi Portofolio Investasi Optimalkan Imbal Hasil Saat Pasar Berfluktuasi


Kamis, 06 Maret 2025 / 16:46 WIB
Diversifikasi Portofolio Investasi Optimalkan Imbal Hasil Saat Pasar Berfluktuasi
ILUSTRASI. Pialang memantau pergerakan perdagangan saham di Jakarta, Senin (3/6/2024). Diversifikasi investasi bukan membagi dana ke berbagai aset, tetapi menjadi strategi mengoptimalkan pertumbuhan investasi dan mengelola risiko.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA.  Diversifikasi investasi bukan sekadar membagi dana ke berbagai aset, tetapi juga menjadi strategi untuk mengoptimalkan pertumbuhan investasi sekaligus mengelola risiko.

Berbagai faktor dapat memengaruhi alternatif investasi yang dipilih oleh investor, seperti suku bunga, siklus pasar, perkembangan geopolitik, sentimen pasar, serta kinerja emiten.

Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Dimas Ardinugraha, menyatakan bahwa profil risiko, tujuan keuangan, dan kondisi pasar terkini turut memengaruhi pilihan investasi. Setiap instrumen investasi memiliki tren kinerja yang berbeda saat dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.

Baca Juga: Investor Reksadana ESG Masih Lebih Mengutamakan Imbal Hasil Tinggi

“Diversifikasi dapat dikatakan sebagai proses membentuk portofolio investasi untuk bahu membahu menangkap peluang pertumbuhan sekaligus meredam potensi risiko berlebih dari fluktuasi,” ujar Dimas dalam siaran pers, Kamis (6/3).

Director & Chief Investment Officer, Fixed Income MAMI, Ezra Nazula, menambahkan bahwa berinvestasi hanya pada satu instrumen berarti menghadapi risiko dan potensi dari instrumen tersebut.

Misalnya, jika hanya berinvestasi di saham, investor harus siap menghadapi kemungkinan rugi tahunan sebanyak lima kali. Sebaliknya, jika hanya menyimpan dana di deposito untuk menghindari kerugian, pertumbuhan simpanan akan lebih lambat dibandingkan alternatif lainnya.

“Di tengah kondisi pasar yang fluktuatif saat ini, strategi diversifikasi bisa menjadi langkah yang tepat untuk mengelola risiko fluktuasi sekaligus menjaga peluang return portofolio investasi,” jelas Ezra.

Baca Juga: Jurus Edwin Sebayang, Direktur Purwanto AM, Kelola Portofolio Investasi Pribadi

Ia juga memaparkan bahwa dalam 15 tahun terakhir hingga akhir 2024, saham yang tercermin dari IHSG mengalami pertumbuhan tahunan tertinggi sebanyak enam kali, tetapi juga menjadi yang terendah enam kali dan mencatat pertumbuhan negatif lima kali. Secara kumulatif, IHSG tumbuh 181% atau rata-rata 7,1% per tahun.



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×