Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat menguat di akhir perdagangan Rabu (7/8), rupiah pada perdagangan Kamis (8/8), diprediksi bakal kembali menguat meskipun tipis.
Pada penutupan Rabu (7/8), rupiah di pasar spot menguat 0,36% ke level Rp 14.225 per dolar Amerika Serikat (AS).
Sementara itu, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga menanjak 0,48% ke level Rp 14.275 per dolar AS.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, perselisihan antara dua ekonomi terbesar dunia yakni Amerika Serikat (AS) dengan China kembali mereda dari sebelumnya. Hal ini membuat pasar kembali bergairah untuk mengoleksi rupiah walaupun dolar AS menguat.
Baca Juga: Rupiah ditutup menguat 0,36% di level Rp 14.225 per dolar AS
Di samping itu, dengan pengawalan ketat dari Bank Indonesia, rupiah kembali menguat. Pasalnya, sentimen positif dari dalam dan luar negeri begitu luar biasa.
Menurut Ibrahim, rupiah masih berpeluang menguat pada Kamis (8/8) lantaran disokong oleh data internal yang positif.
Ibrahim menjelaskan, volatilitas kurs rupiah yang terjadi pada perdagangan Rabu (7/8) dikarenakan kondisi sentimen eksternal dan internal. Dari sentimen eksternal, pelaku pasar cenderung lega karena masih adanya harapan dari AS dan China untuk kembali ke meja perundingan.
Di sisi lain sangkaan AS terkait perang mata uang yang dilakukan China tidak terbukti, karena mata uang yuan kembali menguat.
Sekadar mengingatkan, sebelumnya AS sempat mengancam bakal menaikkan biaya impor terhadap barang China sebesar 10% atau sekitar US$ 300 miliar. Namun, ancaman tersebut dijawab China dengan rencana untuk memainkan nilai tukar yuan agar tetap menarik di pasar global, termasuk bagi AS.
Baca Juga: Setelah melemah empat hari, rupiah mulai konsolidasi
Sentimen lainnya dari eksternal yang turut mempengaruhi pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS, yakni dipangkasnya suku bunga acuan di Bank Sentral India (RBI) dan Bank Sentral Thailand (BoT) masing-masing 35 basis poin (bps) dan 25 bps. Kondisi tersebut cenderung berdampak positif bagi kurs rupiah, karena mampu mendorong aliran dana masuk lewat investasi bertambah.
Adapun sentimen dari internal seperti laporan Bank Indonesia (BI) yang mencatatkan adanya kenaikan pada cadangan devisa Juli 2019 sebanyak US$ 2,1 miliar menjadi US$ 125,9 miliar sukses membuat rupiah rebound hari ini.
Ditambah lagi, kebijakan BI yang melakukan intervensi secara aktif di pasar valas dan obligasi lewat pasar DNDF (Domestic Non-Deliverable Forwards) membuahkan hasil positif bagi pelaku pasar di dalam negeri.
"Besok, rupiah akan menguat tipis di kisaran Rp 14.165 per dolar AS hingga Rp 14.285 per dolar AS," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News