Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah empat hari berturut-turut melemah, rupiah berhasil rebound. Pada penutupan Rabu (7/8), rupiah di pasar spot menguat 0,36% ke level Rp 14.225 per dolar Amerika Serikat (AS).
Sementara itu, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga menanjak 0,48% ke level Rp 14.275 per dolar AS.
Menurut Head of Economic & Research UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja, keperkasaan rupiah hari ini terjadi karena adanya konsolidasi. Selain itu, mata uang Garuda juga mendapat suntikan tenaga dari kenaikan cadangan devisa bulan Juli.
Baca Juga: Rupiah menguat 0,43% di level Rp 14.277 per dolar AS (Pukul 15.24 WIB)
Berdasarkan laporan BI, cadangan devisa bulan Juli mencapai US$ 125,9 miliar, naik US$ 2,1 miliar dibanding bulan sebelumnya. Mengingat posisi cadangan devisa Juni sebanyak US$ 123,8 miliar.
"Di bulan Juli lalu, inflow di pasar obligasi cukup kencang. Dan ini jadi salah satu alasan cadangan devisa naik," kata Enrico.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, sepanjang Juli lalu, kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) bertambah Rp 24,29 triliun.
Namun, Enrico melihat penguatan rupiah kali ini hanya sementara. Karena sentimen eksternal masih menghantui. "Sekarang tidak sekedar perang dagang namun sudah masuk currency war," jelas dia.
Baca Juga: Sempat menguat tipis, kini rupiah melemah 0,09% di angka Rp 14.290 per dolar AS
Untuk esok hari, Enrico masih melihat potensi rupiah bergerak stabil. Dengan catatan, pemerintah China tidak terlalu rendah mematok yuan. Karena jika yuan kembali dilemahkan, potensi mata uang di kawasan kembali terkoreksi terbuka lebar.
Enrico memperkirakan, besok rupiah bergerak dalam rentang Rp 14.200-Rp 14.350 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News