kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diskon harga properti dan insentif pajak, ini emiten properti paling menikmati


Jumat, 05 Maret 2021 / 07:00 WIB
Diskon harga properti dan insentif pajak, ini emiten properti paling menikmati


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

Kenaikan marketing sales tersebut menurut Maybank Kim Eng Sekuritas karena strategi sebagian pengembang besar yang berfokus pada rumah tapak dengan harga yang sama yakni di kisaran Rp 1 miliar-Rp 1,5 miliar per unit.

Pertumbuhan prapenjualan pada tahun 2021 lebih kuat didukung lebih banyak peluncuran proyek baru yang menyasar segmen menengah ke bawah. Dimana rata-rata, harga jual developer turun 7% menjadi Rp 1,43 miliar per unit di tahun 2020. "Kami memperkirakan tren ini akan terus berlanjut karena permintaan masuk segmen menengah-atas belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan," jelas Aurellia dan Isnaputra dalam riset. 

Penurunan harga jual rata-rata terbesar terjadi pada LPKR yakni turun 64% secara YoY. Hal ini disebabkan strategi LPKR memasok properti kelas bawah dengan harga di bawah Rp 1 miliar per unit. 

Baca Juga: Sebanyak 58% dari nilai persediaan rumah Pakuwon Jati (PWON) bisa dapat diskon PPN

"Kami mencatat ASRI dan CTRA menurunkan harga jual rata-rata mereka di tahun 2020. Sementara BSDE mempertahankan harga," terang Aurellia dalam riset. 

Tahun ini, sebagian besar pengembang akan terus meluncurkan properti hunian segmen menengah ke bawah yang menjadi pendorong total presales sejak 2019. Analis Maybank Kim Eng menyebut, sektor properti diperdagangkan dengan diskon 64% untuk RNAV dan 1,0 x P/B dalam satu tahun. 

"Kami memproyeksikan, akan terjadi pemeringkatan ulang lebih lanjut dari pertumbuhan prapenjualan yang lebih kuat di kuartal mendatang karena sebagian besar pengembang berencana untuk meluncurkan lebih banyak proyek hingga semester I tahun 2021," terang Aurellia. 

Analis Maybank Kim Eng Sekuritas memperkirakan, CTRA, LPKR dan PWON memiliki persediaan lahan siap jual tertinggi dengan harga di bawah Rp 5 miliar yang memenuhi syarat untuk pengurangan pajak PPN. "Dari jumlah ini, CTRA memiliki inventaris tertinggi dengan harga di bawah Rp 2 miliar yang akan menerima pengurangan PPN penuh sedangkan LPKR dan PWON memiliki lebih banyak persediaan dengan harga antara Rp 2 miliar - Rp 5 miliar," ujar Aurellia. 

Sementara itu, ASRI mayoritas unit dijual di harga Rp 2 miliar - Rp 5 miliar. BSDE memiliki properti sebanyak 43% dihargai di bawah Rp 2 miliar dan sisanya dibanderol harga Rp 2 miliar - Rp 5 miliar. Kalau SMRA memiliki properti dengan harga di bawah Rp 2 miliar sebanyak 42% dan sisanya 58% di harga Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar. 

Baca Juga: Insentif properti menyokong target pertumbuhan 40% marketing sales Lippo Karawaci

Maybank Kim Eng masih memandang positif saham emiten properti. Karena sebagian besar harga target cakupan kami pada rata-rata lima tahun diskon ke RNAV. "Risiko utama dari bisnis properti menurut pandangan kami adalah penurunan ekonomi yang berkepanjangan, pengetatan likuiditas di sektor perbankan dan tingkat default hipotek yang tinggi," terang dia. 

Dari enam saham emiten properti Maybank Kim Eng memberi rekomendasi beli pada saham ASRI, BSDE, CTRA, PWON dan SMRA dengan target harga masing-masing di Rp 320, Rp 1.550, Rp 1.200, Rp 650 dan Rp 1.000 per saham. Pada saham LPKR, Maybank memberi rekomendasi hold dengan target harga Rp 175 per saham.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×