Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) punya daya tawar untuk menggaet investor asing. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan nilai beli bersih alias net buy asing mencapai Rp 17,98 triliun sejak awal tahun hingga Rabu (10/5).
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mencermati capital inflow di pasar saham berpotensi terus meningkat, seiring dengan perlambatan ekonomi global.
“Sementara ekonomi dalam negeri masih solid, serta potensi capital outflow China yang masuk ke dalam dari China,” kata Nico kepada Kontan.co.id, Rabu (10/5).
Berdasarkan data Bloomberg per Rabu (10/5), secara valuasi price to earning (PE) ratio Indonesia berada di 13,06 level kali. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan Hang Seng di 7,07 kali.
Baca Juga: IHSG Menguat Lagi, Cermati Rekomendasi Saham Untuk Kamis (11/5)
Saingan IHSG datang dari China dan Korea Selatan karena potensi imbal balik yang cukup besar. Konsensus Bloomberg memproyeksikan, indeks saham Hong Kong berpotensi naik 34%, Korea Selatan 28%, China 19% dan Indonesia 23%.
Namun, Nico menjelaskan perlambatan reopening China membuat capital outflow di negeri tirai bambu ini. Dengan begitu, membuka peluang bagi Indonesia dari aliran dana asing.
“Apalagi sebentar lagi Indonesia akan memasuki semester dua, yang mana sentimen pemilu kain semakin kuat dan menjadi salah satu sentimen yang positif,” papar Nico.
Setali tiga uang, Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menyebut kondisi fundamental ekonomi yang masih kuat sehingga aliran dan asing berpotensi mengalir deras.
“Karena 2022 asing sudah memanfaatkan net sell dan harapannya di tahun ini asing melanjutkan net buy meskipun di tengah kekhawatiran dari sisi global,” kata Sukarno.
Baca Juga: IHSG Menguat ke 6.811 Hari Ini (10/5), GOTO, ASII, UNVR Paling Banyak Net Buy Asing
Hingga tutup 2023, Kiwoom Sekuritas Indonesia memproyeksikan dengan skenario bearish IHSG ada di level 6.305. Sementara di skenario bullish pesimistis di level 7.048 dan bullish optimistis di level 7.385.
Sementara Pilarmas Investindo Sekuritas memproyeksikan IHSG akan berada di kisaran 7.650 sampai 7.950. Nico menjelaskan hal itu akan mudah tercapai, apabila IHSG berhasil menembus level 7.000 terlebih dulu.
Adapun IHSG ditutup menguat 0,47% atau naik 31,92 poin ke level 6.811,90 pada Rabu (10/5). Sepanjang 2023 ini, IHSG tercatat masih melemah 0,57%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News