kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Direktur Sarana Menara Nusantara (TOWR) berbagi kiat sukses investasi di pasar modal


Sabtu, 19 Juni 2021 / 18:58 WIB
Direktur Sarana Menara Nusantara (TOWR) berbagi kiat sukses investasi di pasar modal
ILUSTRASI. Indra Gunawan, Direktur Sarana Menara Nusantara.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Demi memiliki tabungan untuk masa depan, Indra Gunawan mulai getol berinvestasi. Pria yang kini menjabat Direktur Pengembangan Bisnis PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), itu bercerita, perjalanan investasinya dimulai sekitar tahun 2000.

Kala itu, ia sudah bekerja setelah lulus dari dari program sarjana Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tahun 1997. Investasi pertamanya ialah membeli mobil dan apartemen untuk disewakan kembali.

"Pada waktu itu, imbal hasil yang didapatkan cukup menarik. Cukup untuk membayar kredit kepemilikannya dan masih ada sisa untuk ditabung," kata pria kelahiran 7 November 1974 ini kepada KONTAN, Jumat (18/6).

Kala itu, Indra juga tengah melanjutkan pendidikan Magister Ekonomi di Universitas Indonesia. Alhasil, uang dari hasil sewa mobil pun dia juga gunakan untuk membayar biaya kuliahnya.

Baca Juga: Berkat Finansial Model, Perusahaan Bisa Berkembang Lebih Cepat!

Seiring berjalannya waktu, Indra semakin tertarik berinvestasi di bidang properti. Ia menambah kepemilikan properti dengan membeli rumah, tanah, serta apartemen. Saat ini, porsi investasi di bidang properti setara 60% dari total nilai portofolio investasinya.

Melirik investasi saham

Meskipun mengawali pengalaman investasinya dengan membeli properti, Indra juga mulai melirik portofolio investasi sejumlah instrumen di pasar modal. Indra mempelajari dan mencoba berinvestasi saham, baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek dengan melakukan trading.

Saham-saham yang kini disukainya ialah saham-saham sektor infrastruktur dan telekomunikasi. Kedua sektor ini dinilai memiliki prospek menjanjikan untuk jangka panjang.

Tak berhenti sampai di situ, Indra juga menyebar portofolionya ke instrumen reksadana dan obligasi. Kini, produk saham, reksadana, dan obligasi, mencakup 40% dari total portofolio investasinya.

Indra menuturkan, pembelian jenis instrumen investasi yang berbeda tersebut merupakan caranya untuk mendiversifikasi aset portofolio. Hal ini penting dilakukan untuk mengurangi risiko investasi dan mengoptimalkan tingkat imbal hasil yang didapat.

Baca Juga: Hai milenial, ingin sukses berinvestasi? Simak tipsnya

Menurut Indra, secara keseluruhan perkembangan investasi yang dimiliki masih sesuai dengan harapannya. Meski begitu, bukan berarti ia tidak pernah mengecap pengalaman pahit kala berinvestasi.




TERBARU

[X]
×